Jika melihat hasil di musim reguler, mungkin tidak ada yang menyangka Alter Ego mampu melangkah jauh dalam persaingan MPL ID S11.
Menelan enam kekalahan dan hanya bisa sekali menang di paruh musim pertama, Udil cs terdampar di dasar klasemen dan terancam tidak bisa lolos ke fase playoff.
Namun semangat mereka tidak pernah padam, sempitnya peluang lolos bukan menjadi halangan bagi Alter Ego untuk mengarungi paruh musim kedua dengan penuh keyakinan.
Hasilnya cukup memuaskan, mereka berhasil mengantongi lima kemenangan di sisa musim dan mengamankan satu slot ke babak playoff. Pada fase lanjutan ini anak asuh Nafari juga tampil memuaskan, mereka bisa menembus final upper bracket sebelum dipaksa puas dengan status juara tiga.
Kini Alter Ego tengah bersiap menyongsong MPL ID S12 yang mempertaruhkan dua tiket M5 World Championship.
- EKSKLUSIF: RRQ tendang skylar? Begini konfirmasi Pak AP
- META baru EVOS Legends ditakuti ONIC Esports, ini buktinya
Kepastian roster Alter Ego di MPL ID S12
Season genap selalu dianggap lebih penting ketimbang season ganjil karena adanya jatah slot M Series untuk dua tim teratas. Oleh karena itu tidak jarang tim-tim peserta melakukan persiapan besar jelang musim genap, seperti memboyong pemain bintang. Lalu akankah Alter Ego membawa amunisi tambahan di musim depan?
Ditemui secara eksklusif, GM Alter Ego Avian “Whyphy” Lutfi mengatakan kecil kemungkinan roster akan berubah. Tim memilih untuk memperkuat pemain yang sudah ada dan fokus merengkuh gelar juara MPL ID.
“Pergantian roster kemungkinan belum ada. Kami mau di season berikutnya berfokus pada tujuan yakni menembus M-Series (M5) dan menjadi juara MPL Indonesia. Meski semua orang tahu AE belum pernah juara MPL, kami tetap optimis untuk setidaknya lolos ke M-Series,” ucap Whyphy.
Adapun jika nanti ada perubahan pada susunan tim, itu akan dilakukan dengan cermat dan tidak terburu-buru.
“Semua kami lakukan step by step saja. Tidak perlu terburu-buru dan tergesa-gesa. Terkait perubahan pemain atau manajemen kita lihat saja nanti,” terangnya.
Whyphy juga membenarkan di musim lalu sempat ada pertimbangan untuk mendatangkan pemain Filipina, tapi kendala bahasa membuat tim mengurungkan niat tersebut.
“Dari season 11 kemarin pernah ada pembahasan bersama Ko Delwyn tentang apakah kami harus mengambil pemain PH atau tidak, namun berkaca pada divisi Valorant, kami mengalami language barrier ketika mendatangkan pelatih dari Korea.”
Kemudian sang General Manager mengutip apa yang terjadi pada Geek Slate, di mana tim tersebut membutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa mengatasi permasalahan komunikasi ketika tim dihuni pemain asing.
“Lihat saja Baloyskie di Geek Slate, ia butuh dua musim untuk mematangkan komunikasi. Hampir mustahil (pemain asing) ketika masuk tidak mengalami kendala bahasa.”
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA: Daftar cabang esports SEA Games 2023 Kamboja