EVOS Legends harus menelan kekalahan keduanya musim ini. Setelah mengawali musim dengan tiga kemenangan beruntun, Macan Putih mulai merasakan cobaan di MPL ID S11. Dua kekalahan beruntun harus dirasakan.
EVOS Legends memperlihatkan harapan bagi EVOS Fams di tiga laga pertama. Kemenangan yang apik dari Rebellion Zion, Alter Ego, dan Geek Slate membuat asa bahwa tim ini benar-benar bangkit muncul.
Tazz Dkk bahkan sempat ada di puncak klasemen MPL ID S11, sebelum akhirnya dua kekalahan menyakitkan hadir. Dua kekalahan reverse sweep karena sebenarnya EVOS Legends selalu menang di game pertama melawan dua tim ini.
Adalah Bigetron Alpha dan RRQ yang berhasil menumbangkan roster juara IESF WEC 2022 itu. Ini adalah dua kekalahan pertama yang dirasakan tim ini sejak terbentuk di seleknas IESF.
EVOS Legends kalah menyakitkan lawan RRQ
Menghadapi RRQ akan menjadi momen tak terlupakan. Selain karena mereka memang rival, tapi Macan Putih sebenarnya diambang kemenangan.
Setelah menang comeback di game pertama karena aksi memikat kelima pemain, EVOS Legends juga sempat unggul jauh di game kedua bahkan sepanjang game.
Tapi, satu momen di mana EVOS tak peka dengan map top lane berujung maut. Ketika kelima pemain komit untuk war di area lord, Skylar dengan Claude-nya melakukan split push sampai base dan membuat skor menjadi 1-1.
Semangat RRQ memuncak di game ketiga dan mereka kembali melakukan comeback di momen EVOS sebenarnya unggul. Terizla Lemon menggila, Vynnn pun akhirnya mendapat momennya menggunakan Lolita. EVOS Legends harus kalah 2-1.
Ketakutan EVOS Fams akan De Javu musim lalu
Momen yang terjadi pada EVOS Legends membuat fansnya tentu teringat akan musim lalu. Sejak mereka dicomeback dengan split push Kabuki pada MPL ID S10, performa mereka langsung terjun bebas.
Saat ini hal yang sama terjadi dengan split push Skylar. Dua kekalahan beruntun pun EVOS rasakan. Bagaimana Macan Putih menanggulangi ini?
Apakah ada ketakutan hal yang sama terjadi dan berujung petaka tak lolos playoff? ONE Esports menanyakannya kepada analis Steven Age terkait ini.
Pada kesempatan setelah pertandingan itu, Age mengungkapkan secara gamblang soal masalah utama pada kekalahan, dan bagaimana hasil ini menjadi motivasi besar bagi Macan Putih.
“Kami kurang rapi dan disiplin saat end game. Juga kurang memperhatikan wave. Semuanya oke sebenarnya mungkin hanya belum dikasih kesempatan untuk menang,” katanya eksklusif.
“Semoga ke depannya lebih diperbaiki dan ini jadi reminder juga buat kami supaya bisa lebih baik ke depannya.”
“Harusnya aman (mental pemain). Kami akan lebih panas lagi. Belajar dari sebelumnya roster ini memang tak pernah kalah-kalah dari IESF.”
“Sehingga kekalahan ini jadi pukulan buat kami biar bisa tambah panas, lebih baik lagi, juga sebagai ajang intropeksi diri dari pelatih, tim, maupun pemain-pemainnya,” pungkas dia.
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA: RRQ Lemon bicara susahnya lawan EVOS Legends