EVOS Legends kembali mendapatkan cobaan. Setelah menang tiga kali beruntun di awal MPL ID S11, kekalahan demi kekalahan mereka rasakan. Hasil yang membuat EVOS Fams kembali merasakan keraguan akan tim ini.
Ciri khas gameplay EVOS Legends sudah begitu menonjol. Permainan back step dan counter set-up begitu lekat dengan mereka. Entah berapa kali EVOS Legends berhasil menerapkan strategi ini dengan sempurna.
Namun melawan Bigetron Alpha dan RRQ, EVOS Legends mulai memperlihatkan kelemahan. Performa menghadapi BTR terbilang di bawah form. Sementara melawan RRQ yang notabene mereka bermain sangat baik secara overall, berujung pahit karena blunder dari pemain sendiri.
Ketakutan Fams pun datang. Kekhawatiran Macan berubah jadi kucing dan kena mental memuncak. Hal ini terjadi pada musim lalu ketika EVOS Legends kesulitan bangkit ketika berada dalam rentetan kekalahan.
Tapi, ada beberapa alasan yang membuat EVOS Fams tak perlu khawatir. Ada tiga hal yang membuat Macan Putih tetap menjadi kandidat kuat juara dan unggulan di MPL ID S11.
EVOS Legends tetap kuat karena 3 alasan ini
ONE Esports melakukan analisis terkait apa yang terjadi dengan EVOS Legends. Tim ini masih dalam perkembangan dan kekalahan yang didapati bukan berarti akhir dari segalanya.
- EVOS Legends tak turunkan roster terbaik lawan BTR
Saat menghadapi Bigetron Alpha, EVOS Legends menyimpan Tazz dan memainkan Ferxiic. Meski tampil cukup oke di game pertama, tapi sosok yang biasa dipanggil bocil itu benar-benar jadi bulan-bulanan pada game kedua dan ketiga.
Dia sama sekali tak bisa menjalankan makro yang diperlihatkan Tazz sepanjang musim ini sebagai jungler. Performa Tazz yang mencolok benar-benar memperlihatkan gap-nya dengan Ferxiic saat ini. Sehingga kekalahan melawan Bigetron Alpha lebih karena Macan Putih tak mengeluarkan kekuatan terbaiknya.
- Kalah lawan RRQ gara-gara blunder di saat unggul
Percaya atau tidak, EVOS Legends sebenarnya sempat berada dalam kondisi unggul di game kedua dan ketiga melawan RRQ. Tapi, karena faktor mapping yang tak sempurna di game kedua, yang mana notabene mereka sangat peka akan hal ini di laga-laga sebelumnya, Skylar berhasil melakukan split push sampai base.
Pada game ketiga pun EVOS sempat unggul dan bisa meraih kemenangan. Tapi, agresi Saykots yang terlalu tinggi dengan menggunakan Lapu-lapu di area buff ungu Alberttt berujung suram. Dia maju terlalu jauh dan termakan,
Sejak momen ini, RRQ snowballing dan berhasil memanfaatkan kondisi. Artinya, kekalahan lawan RRQ sedikit banyak bukan karena RRQ, tapi karena kesalahan EVOS sendiri.
- EVOS Legends dipastikan tak kena mental
Dua kekalahan yang didapati EVOS memang menyakitkan. Tapi analis Steven Age memastikan bahwa ini tak akan membuat timnya kena mental. Yang ada sebaliknya, dua kekalahan ini jadi pembelajaran penting untuk berkembang.
Seperti yang kita tahu lima roster EVOS ini tak pernah kalah sejak IESF WEC 2022. Sehingga kekalahan pertama yang mereka rasakan melawan BTR dan RRQ membuat mereka kini tahu apa kelemahan yang bisa diperbaiki.
“Harusnya aman (mental pemain). Kami akan lebih panas lagi. Belajar dari sebelumnya roster ini memang tak pernah kalah-kalah dari IESF,” ungkap Age kepada ONE Esports.
“Sehingga kekalahan ini jadi pukulan buat kami biar bisa tambah panas, lebih baik lagi, juga sebagai ajang intropeksi diri dari pelatih, tim, maupun pemain-pemainnya,” tambah dia.
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA: EVOS Legends tumbang dari RRQ, Age: Kami tambah panas