Sejak awal skena kompetitif profesional dimulai di Indonesia yang ditandai dengan hadirnya MPL ID, ada begitu banyak player MLBB yang berasal dari Pontianak. Sebut saja nama-nama seperti Drian, Wann, Ahmad, Psychoo, Doyok, Kyy, AyamJago, dan Watt menjadi angkatan pertama dan berhasil meraih kesuksesan.
Kehadiran banyaknya player MLBB dari Pontianak ini seakan menjadikan Ibu Kota Kalimantan Barat tersebut sebagai pusat penghasil gamer terbaik di Indonesia. Bahkan, hal ini tidak hanya berlaku untuk MLBB, tetapi untuk game esports populer lainnya di Indonesia.
Namun seiring berjalannya waktu, kini terbilang sangat jarang -bila dibandingkan dengan sebelumnya- ada talenta-talenta MLBB baru dari Pontianak yang muncul di MPL ID. Hal ini tentu saja terjadi karena alasan yang jelas.
Mengenai hal ini, ONE Esports mencoba mencari tahu dan mendengar pandangan dari Wann. Eks jungler dan midlaner EVOS Legends tersebut pun mengaku tidak terkejut dengan fenomena ini karena tahu apa yang menjadi penyebabnya.
“Karena saya orang Ponti, tentu saya tahu seperti apa kondisinya di sana. Jadi Pontianak itu kota musiman. Karena lingkungannya itu banyak cafe dan kalau ada yang bermain Mobile Legends, semuanya akan ikut bermain,” ucap Wann kepada ONE Esports.
“Namun ketika ada game baru dan ada yang mulai memainkannya, semuanya juga akan ikutan. Dari dahulu sampai sekarang memang seperti itu kotanya. Mungkin sekarang mereka lagi menemukan kesenangan baru,” tuturnya.
Secara tidak langsung, Wann menyebut bahwa popularitas MLBB di kalangan para gamer di kota asalnya itu saat ini sudah tidak sebesar sebelumnya karena faktor musiman. Namun, bukan berarti sudah tidak ada player MLBB di Kota Khatulistiwa tersebut.
- ‘Jika dada Zeys dibelah, sudah ada Merah Putih di sana’
- Hero jungler OP ini cuma sekali muncul di playoff MPL ID S11
Wann ungkap penyebab banyak player MLBB Pontianak jago-jago
Dari penjelasan Wann di atas, sebenarnya kondisi dan situasi yang tak jauh berbeda juga terjadi di kota-kota besar lainnya di Indonesia, meski tidak selalu dengan cara memadati cafe atau warung kopi hanya untuk bermain game.
Dengan kata lain, seharusnya pro player esports Indonesia bisa datang dari mana saja. Namun faktanya, Pontianak menjadi kota penghasil pemain berkualitas di masa jayanya.
Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara gamer Pontianak dengan mereka yang berasal dari kota-kota besar lainnya dalam mengembangkan diri. Dalam hal ini, Wann pun mencoba memberikan pandangannya.
“Apa yang membuat mereka jago? Karena mereka semua itu memang sering (bermain di level) kompetitif (seperti turnamen, Red.) di kota itu,” kata Wann.
Dengan kata lain, gamer Ponti memang memiliki jiwa kompetitif yang lebih besar ketimbang kota lainnya. Namun faktor musiman menjadi alasan di balik tersendatnya regenerasi pemain di sana.
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.