ONIC Esports berhasil mengukir sejarah baru sebagai back-to-back champion MPL ID S11. Rekor tersebut membuat ONIC setara dengan RRQ sebagai tim yang berhasil meraih predikat tersebut, setelah mereka menjadi juara MPL ID S5 dan S6.
Kemenangan ONIC Esports juga menjadi satu rekor baru bagi skuad Landak Kuning usai mereka tak tersentuh sama sekali di babak playoff. Meneruskan kesempurnaan dengan roster ‘Kage’ terdahulu di MPL ID S3, Sanz cs berhasil melanjutkan sejarah itu.
Mereka hanya melakoni 3 laga pamungkas di babak playoff. Menghadapi EVOS Legends di semifinal Upper Bracket, Alter Ego di final Upper Bracket dan kembali EVOS Legends di babak Grand Final.
Kombinasi dua pelatih ternama yakni Adi dan Yeb ditambah kejeniusan setiap pemain tentu menjadi andil besar di balik kemenangan ONIC Esports. Namun, menurut Ryan “KB” Batistuta, ONIC punya faktor ‘X’ di balik hasil gemilang tersebut.
Kuasai early, begini cara ONIC Esports buat EVOS tak berkutik
Dalam konten melalui kanal YouTube miliknya, KB menjelaskan ada satu cara ONIC Esports membuat EVOS tak berkutik. Ya, dijelaskan jika serangkaian item penting menjadi faktor ‘X’ di balik dominasi skuad Landak Kuning di babak Grand Final.
Dan hal itu tak hanya ada di satu pemain, melainkan beberapa di antara mereka membuat sinergi tempur ONIC benar-benar matang dan skema tereksekusi dengan baik.
“Di sini kalau teman-teman lihat, di game ini saya mau recap bagaimana pemilihan item individual dari ONIC. Lihat, Kiboy itu membuat Genius Wand terlebih dahulu dan tidak ada Clock of Destiny sementara Hijumee memakai Clock of Destiny,” ucap KB.
- Rahasia di balik performa gila ONIC Sanz
- Eksklusif: Age buka-bukaan soal kondisi EVOS Legends di grand final
“Mengapa demikian? Saya jelaskan singkat full-build item EVOS Legends vs ONIC di game ke-3. Dengan draft 50-50 mereka pegang kendali early-nya, benar-benar kendali penuh. Lihat SANZ membuat satu Enchanted Talisman, sementara Kiboy membuat Genius Wand dan Divine Glaive,”
“Nah baru dia buat Clock of Destiny, di item yang ke-3. Itu dia, detail yang mau saya paparkan agar kalian kalau bermain ranked mode itemnya tidak template. Dan hal itulah yang membedakan ONIC dengan EVOS Legends,” tambah dia.
KB menekankan jika keunggulan ONIC Esports di early menjadi kunci penting membuat game lebih singkat tanpa membuang banyak waktu.
“ONIC memanfaatkan item-item early game seperti Enchanted Talisman, Athena Shield untuk menahan Damage dan Blade Armor serta Silent Robe untuk menahan burst damage dan damage per second,”
“Jadi bisa dilihat kalau ONIC memang jarang buat Clock of Destiny karena mereka mau rusuh dari awal, mereka mau memberi damage sebanyak mungkin di awal. SANZ dengan Enchanted Talisman, Exotic Veil dia jadikan Glowing Wand, Lightning Truncheon dan Holy Crystal,” tuturnya.
Maka, keunggulan ONIC Esports semakin kuat di arah game ke-3 dan ke-4 dikarenakan oleh kecermatan para pemain memakai item yang tepat. Para pemain yang sudah begitu matang, kalkulasi permainan dengan item yang tepat menjadi kunci.
“Ini satu item mana entah akan menuju ke mana, Necklace of Durance bisa menuju ke Clock of Destiny bisa untuk late-game scale up atau dia mau ke arah fleeting time. Artinya di game ke-3 ini baru terlihat alasan ONIC bisa memberi 0 poin ke EVOS Legends adalah karena mereka lebih matang secara individual dalam pemilihan item,”
“Mereka pertimbangin matang-matang. Di game ke-4 ada perbedaan Valentina Sanz dan Valentina Hijumee, Hijumee buat Clock of Destiny duluan di mana Sanz langsung bikin ‘buku’ dan Lightning Truncheon agar bisa memanfaatkan farming, teamfight jangka panjang dan Winter Truncheon agar dia tidak bisa di-burst atau di-instant serta glowing wand agar ia bisa bermain front-to-back,” pungkas dia
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA : Jadwal playoff MDL ID S7, format, hasil dan cara menonton