SES Alfaink hampir selangkah menuju gelar juara FFML S6 Divisi 1 yang ada di depan mata mereka. Selalu menjadi runner-up dan kerap dihujat, membuat mereka kini bangkit dan termotivasi untuk membuktikan diri menjadi juara sesungguhnya.
Memang, di awal musim mereka belum terlalu menonjol. Akan tetapi seiring perjalanan di setiap minggu bergulir, performa ‘The Reds’ kian dominan dan konsisten. Anak-anak asuh Manted begitu lihai mencari setiap kesempatan untuk mengumpulkan pundi-pundi poin.
Mereka saat ini memiliki dua aset berharga yang sangat tinggi nilainya, yakni Jojoo dan juga Reyy dua wonderkid yang menjelma menjadi malaikat maut bagi semua lawan. Tidak lupa, andil Geday dan juga pemain lainnya seperti Bara, Edih tak kalah penting.
Kolektivitas mereka begitu menyentuh di musim ini, EVOS Divine sampai geleng kepala. Walau harus diakui jika SAM13 dkk ‘telat panas’ karena penyesuaian roster baru, tetap saja dominasi dan konsistensi SES Alfaink adalah buah perjalanan mereka dari berbagai kegagalan.
- Dinasti EVOS Divine di ujung tanduk! Gelar juara di depan muka SES Alfaink
- Jars tinggalkan RRQ Kazu, inactive atau dijual?
Ada banyak faktor pelecut semangat mereka berkompetisi dan haus akan gelar juara di musim ini, sang pelatih, Salman “Manted” Alfa Risiy ternyata punya pesan pamungkas yang kian menggenjot performa anak asuhnya di setiap minggu.
Pesan positif Manted jadi motivasi tempur SES Alfaink di FFML S6 Divisi 1
Sebagai pelatih, Manted sudah menukangi SES Alfaink selama beberapa musim, tepatnya pada FFML S3 Divisi 1. Saat itu, dia sebagai asisten pelatih membawa hadir Jojoo dkk ke dalam tim dan sampai hari ini demikianlah rosternya.
Menjadi runner-up dalam berbagai kompetisi seperti FFML dan FFIM, pada season 4 SES berhasil menjadi juara pot kecil namun sayang, kutukan runner-up masih membayangi. Sejak saat itu mereka giat latihan menempah diri menjadi juara seperti EVOS Divine.
Dalam vlog bersama caster kondang, Adji Sven, Manted mengaku jika dirinya mengajarkan anak asuhnya untuk tidak takut dalam keadaan apapun.
“Saya mengajarkan ke mereka untuk menghilangkan rasa takutnya, supaya mereka bisa bermain lebih berani,” ucap Manted.
Hal itu kemudian direspon oleh salah seorang pemain, Jojoo yang dengan lantang mengucapkan jika anak-anak SES Alfaink bermain buruk, mereka akan mendapatkan hukuman. Hukumannya cukup unik, yakni melakukan push-up.
“Kalau kami (SES) mainnya jelek, kami nanti dihukum, disuruh push-up. Kemarin sempat disuruh sampai 50 kali (push-up),” timpal Jojoo.
Namun, kepada ONE Esports, Manted mengaku jika ia selalu menitipkan pesan kepada anak asuhnya jika dalam setiap pertandingan yang akan mereka lakoni, mereka harus tampil maksimal seolah-olah hari itu adalah pertandingan final bagi mereka.
“Saya cuma mengajarkan ke anak-anak, untuk selalu ingat dalam liga (FFML), setiap matchnya adalah final,” ucap Manted kepada ONE Esports.
Rasa penyesalan ketika mereka menjadi runner-up FFIM 2022 Spring dan harus merelakan gelar juara ke ECHO Esports juga diyakini menjadi satu pelecut semangat bagi Manted selaku pelatih agar anak-anak selalu fokus dan menghargai setiap momen/kesempatan.
“Mungkin iya, tapi terima kasih ya sudah ingat akan hal tersebut,” pungkasnya.
SES Alfaink saat ini sudah membuat gap yang cukup sulit bagi para pesaingnya untuk bisa mengejar. Saat ini timnya bertengger di posisi puncak dengan 818 poin di mana tim lainnya masih meraih total 600 poin bahkan lebih. Semoga saja dengan hasil ini, kutukan ‘runner-up’ yang selama ini mereka terima bisa terpatahkan.
BACA JUGA : 3 kelebihan SES Alfaink yang patut ditiru EVOS Divine