EVOS Divine memasuki fase akhir pertempuran mereka di FFML S6 Divisi 1 Final day, hadir membawa ratusan penggemar ternyata masih belum membakar api semangat tim Macan Putih. Dijegal semesta, cobaan pun semakin sulit.
Pasalnya, walau di penghujung musim liga kekuatan SES Alfaink semakin menyala dan kian meningkat. Mereka pun tampak siap menyambut gelar juara. Kapten EVOS Divine, SAM13 mengaku jika dirinya mengapresiasi kerja keras dan rivalitas dengan SES Alfaink. Kendati demikian, bertarung sampai garis akhir demi mempertahankan gelar adalah misi utama.
Di sisi lain, petarung lainnya seperti Dragon Phoenix tampaknya tidak berharap banyak untuk bisa menjadi pencuri di siang bolong, begitu pun dengan GARSY Aphrodite dan juga RRQ Kazu. Lantas, siapa nantinya yang akan mencetak sejarah?
- Jars tinggalkan RRQ Kazu, inactive atau dijual?
- Rivalitas memanas, EVOS Manay: 1% pun kami tidak akan menyerah!
EVOS Divine dijegal semesta, SES Alfaink pastikan selangkah menuju gelar juara
Sebuah pemandangan menarik tersaji di final day FFML S6 Divisi 1, Sabtu (24/9) di mana EVOS Divine hadir membawa para penggemar mereka dengan armada bus. Tampil di depan kekuatan massa yang begitu besar, harapan mereka dapat memberikan performa terbaik di final.
SES Alfaink sudah mencuri start di awal pada Jumat (23/9) di mana Jojoo dkk berhasil mengumpulkan 120 poin tambahan menjadikan mereka kian terdepan dengan 753 poin. EVOS yang harus absen terakhir kali mengumpulkan total 548 poin.
Selisih yang kian jauh pun tidak menyurutkan rasa optimistis Manay dan anak asuhnya, mereka siap bertarung sampai titik darah penghabisan. SAM13 pun demikian, sadar jika musim ini menjadi ‘tamparan’ baginya serta anak-anak Divine lainnya, kini saatnya menghantam garis akhir.
Keduanya kemudian dipertemukan pada final day 2. Aura permainan kian menggelora semua tim untuk bisa bermain sebaik mungkin atau malah bermain apa adanya. Tabrak-menabrak dan agresifitas begitu menguasai semua tim.
Walau bermain apa adanya, SES Alfaink di akhir berhasil mendapatkan 65 poin. Sayangnya, EVOS Divine yang ‘dijegal semesta’ tidak berhasil meraih 100 poin, hanya 74 poin. GARSY Aphrodite menjadi pemuncak klasemen final day 2 dengan 120 poin.
Dengan hasil yang sudah terpampang, SES Alfaink berhasil unggul dengan total 818 poin. GARSY dengan 635 poin, DRANIX dengan 632 poin, RRQ Kazu dengan 624 poin, dan EVOS dengan 622 poin.
Pesaing mereka yang tersisa, adalah DRANIX dan GARSY, dua ‘anak baru’ yang sempat menjadi ancaman bagi EVOS di paruh musim. Semuanya harus bisa meraih 200 poin di mana menjadi batas (limit) yang sangat mustahil untuk dicapai.
Jika memang ‘dinasti’ atau ‘rezim’ juara EVOS harus berakhir sampai di sini, maka sejarah baru juara FFML tercipta ketika kutukan ‘runner-up’ dipatahkan oleh SES Alfaink. Akankah semua tanda tanya terjawab di hari penentuan?
BACA JUGA : Update Free Fire terbaru: Daftar buff-nerf senjata September 2022