Player Valorant Detonation FocusMe, Seo Jae-young alias DFM Suggest, memiliki nasib yang berbeda dan jauh lebih baik ketimbang kebanyakan gamer yang ingin merintis karier di dunia esports. Jika banyak di antaranya yang mendapat tentangan dari orang tua, ia justru diarahkan oleh sang ayah.

DFM Suggest memiliki latar belakang yang tak biasa. Ia memiliki darah Korea-Rusia dan dibesarkan di Korea Selatan. Ia memiliki ayah, terlepas dari usianya, tetap mempertahankan pola pikir anak muda dan mendapat informasi tentang tren game terbaru melalui media sosial dan dengan menonton streaming game.

Hal ini membuat sang ayah sering memperkenalkan Suggest kepada game-game baru dan bertanya “mengapa kita tidak memainkannya?” Di Korea, hal seperti ini sangat kontras karena orang tua di sana cenderung terlalu fokus pada pendidikan anak-anaknya.

Apa yang membuat DFM Suggest ini semakin unik adalah jauh sebelum dia menemukan kecintaannya kepada dunia game, ia memiliki hasrat yang tinggi kepada olahraga. Berikut kisahnya.



Ayah DFM Suggest sudah punya pengaruh sejak awal

Valorant, DFM Suggest, VCT Pacific 2023_2
Kredit: Riot Games

“Mungkin tidak ada olahraga yang belum pernah saya coba,” kata DFM Suggest kepada ONE Esports. Golf adalah olahraga utamanya yang direkomendasikan oleh sang ayah sebagai permainan sosial untuk orang dewasa.

Namun, Suggest merasa “terlalu membosankan” dan memilih untuk memainkan olahraga dengan aktivitas fisik tinggi dengan menekuni tinju dan MMA. Selain itu, dia juga unggul secara akademis dan mempertimbangkan karier dalam urusan luar negeri atau keamanan.

Suatu hari, ayahnya memperkenalkan Suggest kepada PUBG: Battlegrounds. Game ini lah yang mengubah jalan hidupnya untuk terjun ke dunia esports. Dia langsung jatuh cinta ketika pertama kali memainkannya dan mendedikasikan dirinya untuk game tersebut selama hampir dua tahun.

Dari waktu ke waktu, Suggest menjadi player yang sangat terampil. Dirinya pun mulai bertanya kepada hatinya sendiri “apakah ini sesuatu yang bisa dia kejar sebagai karier?” Namun, dia merasa kesulitan untuk menyeimbangkan sekolah, olahraga, dan game.

Akhirnya, Suggest mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kepada orang tuanya soal keinginannya untuk berhenti sekolah agar dapat menambah waktu latihannya demi bisa menjadi seorang pemain profesional. Mengenai permintaannya itu, sang ayah yang selalu mendorongnya untuk bermain game, justru tidak memberikan respon yang diharapkan. “Ayah saya tidak mengatakan sepatah kata pun.”

Namun di luar dugaannya, pada keesokan harinya sang ayah mengambil cuti setengah hari dari pekerjaan untuk mengantar Suggest ke sekolah dan secara resmi memberi tahu kepada guru dan kepala sekolahnya bahwa anaknya memutuskan untuk berhenti.

Pada saat itu, Suggest merasa legaan, tetapi di saat yang bersamaan ada tekanan yang sangat besar ia rasakan karena pendidikan sangat dihargai di Korea Selatan dan seringkali menentukan masa depan seseorang. Ia telah mengambil sebuah keputusan yang sangat berisiko.

Suggest pun mendedikasikan dirinya untuk bisa menjadi pemain profesional dan berlatih tanpa lelah untuk meningkatkan kemampuannya. Dia pun secara bertahap mendapatkan pengakuan dan mulai menarik perhatian dari berbagai tim profesional.

Saat itu, Suggest bergabung dengan tim akademi karena belum cukup umur untuk mengikuti turnamen resmi. Saat itu, beberapa tim PUBG sedang menunggu untuk mengontraknya, begitu dirinya telah memenuhi syarat.

Namun, menjelang ulang tahun agar ia layak untuk bermain di turnamen resmi, Riot Games mengumumkan game baru berjudul “Project A” yang saat ini dikenal sebagai Valorant.


Trailer Valorant sukses mengubah jalan Suggest

Valorant, DFM Suggest, VCT Pacific 2023_2
Kredit: Riot Games

Suggest mengaku terpesona oleh trailer Valorant karena menampilkan agent yang bisa terbang dan menggunakan kemampuan luar biasa. Dia seakan menyadari bahwa game tersebut sangat cocok untuk dirinya.

Dirinya tertarik karena Valorant memiliki map yang lebih kecil dan bisa lebih menekankan kepada permainan dengan keterampilan mekanis.

Sebelum Valorant dirilis, Suggest pun mendedikasikan dirinya sekitar 300 jam untuk bermain Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), game FPS taktis dengan genre yang sama. Ketika Valorant akhirnya diluncurkan, dia bahkan menggunakan VPN untuk bisa bermain di server Amerika, karena belum dirilis di Korea.

Namun, Suggest menyadari bahwa untuk menembus skena kompetitif tidak akan semudah yang ia pikirkan. Menjadi relatif tidak dikenal di komunitas Valorant tanpa koneksi apa pun, akan sangat sulit baginya untuk bisa mendapat perhatian dari tim profesional.

Suggest pun memutuskan untuk mencapai peringkat tertinggi dalam sistem rank sebagai satu-satunya cara agar bisa sukses dan mendapatkan perhatian. Ia pun terus berusaha tanpa kenal lelah untuk meningkatkan keterampilannya dalam bermain dan meningkatkan rank hingga sukses mendapatkan perhatian banyak tim.

Setelah melakukan beberapa pertemuan dan negosiasi, dia pun bergabung dengan tim Valorant pertamanya, NUTURN Gaming, yang berhasil mencapai posisi ke-3 di Valorant Champions Tour 2021: Stage 2 Masters di Reykjavík, Mereka kalah tipis dari Fnatic, yang saat ini menjadi salah satu tim Valorant terbaik di dunia.

Pencapaian ini pun membuka peluang baru bagi Suggest, yang pada akhirnya membawanya ke posisinya saat ini bermain di VCT Pacific bersama Detonation FocusMe, salah satu organisasi esports terbesar di Jepang.

Kini, orang tua Suggest jauh lebih mendukung kariernya ketimbang sebelumnya, terlebih karena dirinya kini telah mampu mencapai hasil mengesankan dan mulai menghasilkan uang. Ayahnya menonton semua pertandingannya dan selalu mengiriminya pesan, memuji permainannya.

Ibunya juga mengiriminya pesan serupa dan sering memberikan Like postingan media sosial, apa pun tentang Suggest. Bahkan, sang ibu memiliki wawasan yang tinggi tentang VCT Pacific sehingga “dia terkadang mengetahui jadwal VCT lebih baik daripada saya,” ucap Suggest dengan nada bercanda.

“Saya telah mendengar dari beberapa rekan satu tim tentang mereka sering bertengkar dengan orang tua ketika mengejar karier esports… betapa orang tua mereka menentangnya, bahkan hingga membuang PC mereka untuk menghentikan merekabermain.”

“Saya pikir saya sangat beruntung memiliki orang tua yang sangat mendukung dan membantu saya sejak awal. Menurut saya itulah cara saya berada di posisi saat ini,” tuturnya.

Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA: VCT 2023 Pasific: Jadwal, Hasil, dan Cara menonton