Tim-tim terbaik dunia siap tempur di Valorant Champions Tour 2022.
Kami menyusun 10 tim paling top dari semua wilayah melalui Power Ranking VCT 2022 Stage 1, yang berdasar pada performa tim di turnamen-turnamen terdahulu dan bagaimana aksi mereka di awal musim.
Semua tim membidik Acend, yang juga pastinya berambisi mengukuhkan status sebagai tim terbaik di dunia. Tetapi raksasa CIS Gambit Esports dengan modal juara Masters Berlin dan runner-up Champions pada Desember lalu ada persis di belakang menghembuskan nafas ke tengkuk sang penguasa Valorant Champions 2021.
TIM | REGION | PERINGKAT POWER RANKING SEBELUMNYA |
1. Acend | EMEA | 5 |
2. Gambit Esports | EMEA | 1 |
3. Cloud9 | North America | Baru |
4. Sentinels | North America | 2 |
5. Fnatic | EMEA | 7 |
6. OpTic Gaming | North America | 3 |
7. Team Liquid | EMEA | 6 |
8. KRU Esports | Latin America | 8 |
9. Vision Strikers | Korea | 4 |
10. XERXIA Esports | SEA (Thailand) | 9 |
VCT Stage 1 Power Rankings
1. Acend
Skuad Eropa ini mencatatkan sejarah pada Desember lalu sebagai juara dunia pertama Valorant dengan menghancurkan Gambit Esports 3-2 di sebuah pertarungan grand final yang menegangkan. Mereka telah memperlihatkan kualitas jempolan di awal musim lalu di wilayah EMEA, dengan menghajar Team Heretics di VCT EU Stage 1 Masters.
Acend kemudian terus berkembang di sepanjang musim VCT 2021, para pemain mereka mampu meningkatkan kemampuan untuk bermain bersama superstar Jett Mehmet “cNed” Yagiz Ipek. Tambahan tenaga dari Aleksander “zeek” Zygmunt pada Juni lalu membuat tim ini semakin perkasa dan itu semua terbukti melalui sebuah pertunjukan memukau di sepanjang Champions 2021.
Acend tampil hebat di laga pembuka VCT EMEA Stage 1 Challengers Group Stage melawan SuperMassive Blaze dengan kemenangan 2-0 berkat performa heroik dari cNed dan Patryk “starxo” Kopcynski.
2. Gambit Esports
Gagal jadi tim paling kuat di dunia setelah dikalahkan oleh Acent di kejuaraan dunia Valorant dipastikan telah membuat tim kuat Rusia Gambit Esports lebih lapar gelar juara dari sebelumnya.
Skuad ini mendominasi region CIS di sepanjang musim VCT 2021 dan menjadi bintang internasional berkat keberhasilan mereka menguasai Masters Berlin dengan membekuk Team Envy (sekarang bernama OpTic Gaming) di grand final.
Bintang Gambit Esports yang paling gemilang di sepanjang 2021 adalah Ayaz “nAts” Akhmetshin yang menjadi pionir lurking yang sukses besar di panggung dunia sehingga gaya tersebut banyak ditiru oleh tim-tim papan atas seperti Vision Strikers.
Skuad Rusia ini membuka lembaran baru musim dengan menumbangkan Team Liquid dengan cara yang meyakinkan di mana Timofey “Chronicle” Khromov sukses menjadi MVP berkat permainannya yang mematikan.
3. Cloud9
Setelah secara konsisten kesulitan meningkatkan roster di sepanjang VCT 2021, Clou9 akhirnya berhasil berdiri di jajaran tim-tim terbaik Valorant.
Pasukan menawan Cloud9, terdiri dari Anthony “Vanity” Malaspina, Erick “Xeppaa” Bach, dan Nathan “leaf” Orf, dan ketiganya merupakan mantan dari roster tim CS:GO Chaos Esports. Trio ini kemudian berallih ke Valorant dan mereka tampak seperti yang sama setelah Vanity digaet dari Version1.
Tim Amerika Utara ini lalu melakukan debut internasional dengan menguasai VCT NA Last Chance Qualifier dengan mengakhiri perjalanan XSET, 100 Thieves dan Rise di musim 2021.
Sayangnya kiprah Cloud9 di Valorant Champions 2021 terhenti di babak perempat-final namun setelahnya tim ini memperlihatkan konsistensi menawan yang hanya bisa diikuti oleh sedikit tim. Cloud9 melibas 100 Thieves 2-0 di laga pertama VCT NA Stage 1 Challangers Group Stage dengan sebuah performa impresif.
4. Sentinels
Di musim yang baru Sentinels punya misi untuk merebut lagi status sebagai raja Valorant. Tim ini adalah yang terbaik di Amerika Utara dengan mendominasi event-event VCT NA Challangers pada 2021 sehingga dianggap sebagai pasukan terbaik dunia.
Di Masters Reykjavic, Sentinels merajai turnamen dengan cara yang luar biasa. Tanpa kehilangan map sekalipun tim ini mengangkat trofi event Valorant internasional LAN pertama. Sentinels kemudian menjuarai VCT NA Stage 3 Challengers Playoff dan lolos ke VCT Stage 3 Masters Berlin dengan hanya kehilangan dua map.
Shahzeb “ShahZam” Khan dan pasukannya dipastikan ingin kembali ke jalur kemenangan setelah secara mengejutkan ditendang KRU Esports di Valorant Champions 2021.
Meski terlihat tertatih yang diduga karena tidak cukup berlatih, skuad Amerika Utara ini membuktikan diri masih punya energi dan kemampuan yang hebat untuk memutar situasi. Berkat aksi istimewa dari Tyson “TenZ” Ngo, tim ini memang 2-1 atas NRG yang dalam beberapa bulan terakhir ini terlihat begitu kuat.
5. Fnatic
Harus puas menempati peringakt 5-8 di Valorant Champions 2021, Fnatic sekarang terlihat siap menaklukkan wilayah EMA. Skuad yang memiliki penggemar segudang ini dipimpin oleh Jake “Boaster” Howlett dan mereka dikenal punya beragam cara untuk menghibur para penonton baik itu melalui selebrasi setelah laga atau melalui gameplay.
Skuad Eropa ini secara keseluruhan bermain impresif di VCT 2021, dan menyambar posisi runner-up di Masters Reyjavik.
Musim ini Fnatic telah memperlihatkan kemampuan menawan dengan meraih kemenangan 2-1 atas G2 Esports di pekan pertama VCT EMEA Stage 1 Challangers Group Stage. Duo Nikita “Derke” Sirmitev dan pemain anyar Andrey “BraveAF” Gorchakov menggila sehingga membuka harapan baru bagi Fnatic di VCT 2022.
6. OpTic Gaming
Sebelumnya dikenal sebagai Team Envy, OpTic Gaming dianggap sebagai salah satu tim kuat dari Amerika Utara. Tim ini sukses memperlihatkan hasil konsisten di VCT 2021 dengan mencatatkan sederet kemenangan atas tim-tim terbaik di wilayahnya.
Tim ini bahkan pernah menghajar Sentinels di seri best-of-five di VCT NA Stage 1 Challengers 2. Di bawah panji Team Envy, mereka tampil ganas di Masters Berlin hingga meraih posisi runner-up.
Sayangnya kiprah mereka di Valorant Champioons 2021 terbilang singkat setelah secara mengejutkan dikalahkan oleh tim asal Thailand X10 Crit di babak grup.
Meski demikian, performa mereka di sepanjang 2021 membuat tim ini mendapat undangan tampil di VCT NA Stage 1 Challengeres Group Stage, bersama Sentinels, Cloud9 dan 100 Thieves. Meskipun terlihat sedikit berkarat di laga pembuka, tanda-tanda positif dari tim ini tetap terlihat melalui aksi top Jacob “yay” Whiteaker yang memberi bukti jika dia masih layak menyandang status sebagai salah satu pemain Jett paling menakutkan di Amerika Utara.
7. Team Liquid
Semenjak kehadiran Nabil “Nivera” Benrlitom, Team Liquid menasbihkan nama sebagai salah satu tim dengan roster Valorant terkuat Eropa.
Perjalanan Team Liquid di musim 2021 bak roller coaster. Tim ini menempati peringkat empat di Masters Rekjavik namun kemudian gagal mentas ke Masters Berlin.
Meski demikian, jelang penutupan tahun, tim ini tampil trengginas saat menjuarai VCT EMEA Last Chance Qualifier yang mengantarkan mereka ke Valorant Champions 2021 (menempati peringkat empat).
Team Liquid boleh saja kalah dari Gambit Esports di laga pembuka VCT EMEA Stage 1 Group Stage, tetapi tim ini punya catatan kebiasaan bangkit di kompetisi yang baik.
8. KRU Esports
Skuad Amerika Latin ini pastinya berharap dapat melanjutkan catatan bagus di Valorant Champions 2021 di mana ketika itu merkea berhasil sukses mengeliminasi Sentinels dan Fnatic. KRU Esports juga sempat memaksa Gambit Esports bekerja keras di sebuah laga yang harus melewati lima kali ronde tambahan.
Setelah berduel di semua event internasional VCT 2021, KRU Esports telah memberi bukti kemampuan mengalahkan tim-tim terbaik di dunia. Untuk sekarang mereka masih harus menaklukkan event-event regional Challengers, tetapi kita pastinya tidak akan bosan melihat mereka main di panggung dunia.
KRU Esports membuka VCT LATAM Stage 1 Challengers Group Stage dengan mencatatatkan satu lagi tanpa cela, menang 13-0 di Haven.
9. DRX Vision Strikers
Raja Korea sudah kembali dan sekarang mereka bermain di bawah bendera DRX dengan roster yang sudah mengalami perubahan untuk VCT 2022. DRX Vision Strikers nyaris tak tersentuh di Korea di sepanjang VCT 2021, namun mereka gagal mengulang kesuksesan di level Internasional pada event Masters.
Vision Strikers dikenal berkat catatan bersejarah kemenangan 104 game secara beruntun dan ekspektasi tinggi selalu mengiringi perjalanan tim ini. Mereka berhasil lolos ke playoff di Masters Berlin dengan menumbangkan Papre Rex dan Acend, tetapi kemudian tereliminasi oleh Gambit Esports di babak perempat-final.
Sejak kepergian Kim “Lakia” Jong-min dan Lee “K1Ng” Seung-won, DRX Vision Strikers mungkin tidak akan menurunkan roster enam pemain di VCT 2022. Mereka akan berhadapan dengan Desperado di laga pembuka VCT Korea Stage 1 Challengers pada 23 Februari nanti.
10. XERXIA Esports
Setelah menggemparkan di Valorant Champoins 2021, bintang X10 Crit Patiphan “Patiphan” Chaiwong kembali ke scene Overwatch bersama LA Gladiators untuk musim 2022 Overwatch League. Tidak lama setelahnya, seluruh roster X10 Crit pindah ke XERXIA Esports, organisasi esports Thailand lainnya.
XERXIA Esports punya motivasi besar untuk memberi bukti sebagai raja di wilayah Asia Tenggara meskipun harus kehilangan pemain terbaik mereka. Sebagai pengganti Patiphan, Thanachart “Surf” Rungapajaratkul merapat.
Tim ini sudah mencatat dua kemenangan di VCT Thailand Stage 1 Challengers 1 Group Stage berkat kemenangan atas Made in Thailand dan Geldia Esports.