KarlTzy merupakan salah satu jungler terbaik di Filipina. Tak ada yang meragukan kualitas dari jungler ECHO satu ini. MPL PH S9 pun menjadi ajang pembuktian kembali bagi sang pemain.

KarlTzy menjadi buah bibir pada MPL PH S6 dan M2 World Championship. Saat itu ia berada di top performanya dan membawa Bren Esports menjadi juara di dua turnamen tersebut.

Mobile Legends, Bren Esports, M2

Sayangnya, setelah itu pemain berambut ikal itu seperti hilang ditelan bumi. Performanya bersama Bren Esports menurun, begitu juga rekan-rekannya pasca merasakan juara dunia. Kredibilitas Bren bersama KarlTzy pun merosot dan kalah dari Blacklist International, Smart Omega, hingga ONIC PH.

Sampai akhirnya jelang MPL PH S9, sebuah transfer besar terjadi di sana. Bren Esports melepasnya ke ECHO. Di waktu bersamaan ECHO mendadak menjadi tim bertabur bintang seiring kesuksesan menggaet Yawi sampai 3MarTzy.

MPL PH Season 9, Mobile Legends, ECHO, MPL PH Season 9, KarlTzy, Killuash
Kredit: Youtube/ECHO

KarlTzy bersinar bersama ECHO

Pada sebuah interview, sang pemain sempat mengungkap alasannya cabut dari Bren. Jumlah scrim yang dirasa terlalu sedikit membuatnya kurang nyaman. Bersama ECHO, sang pemain pun langsung moncer lagi.



Ia tampil gemerlap sepanjang musim dan sampai pekan keenam akhir minggu lalu, ECHO pun masih kokoh di puncak klasemen MPL PH S9.

Menariknya, sejauh ini dia adalah jungler yang tidak terlalu sering memakai emblem jungle sawi alias Demon Slayer, padahal emblem ini sedang populer dan kerap dipakai di scene kompetitif, demi kecepatan jungling seorang jungler.

“Saya ingin bermain dengan lebih banyak aksi di dalam game. Killing spree lebih cocok dengan gameplay saya yang merasa lebih baik jika membunuh lawan,” katanya saat diwawancarai di MPL PH.

“Tim yang menggunakan Demon Slayer biasanya lebih fokus ke objektif dan menghindari perang. Sementara kami ketika ada perang, pasti kami hadapi dengan senang hati,” tambah dia.

BACA JUGA: TNC hadirkan Odette di MPL PH S9, apakah efektif?