Di tengah perkembangan teknologi yang terus melaju kian cepat, industri gaming juga mengalami peningkatan yang begitu drastis, terutama sejak covid-19 datang. Hal ini terbukti dari studi yang mengungkapkan jika jumlah gamer di dunia mulai mendekati setengah populasi manusia.

Industri game terus menunjukkan potensi tanpa batas

Meski industri game mengalami peningkatan luar biasa di masa pandemi, banyak yang mengira 2021 tidak akan bisa menyaingi total pendapatan di tahun sebelumnya karena banyaknya kendala yang harus dihadapi, seperti tertundanya proses pengembangan game dan proses produksi hardware konsol.

Namun nyatanya industri ini memperlihatkan stabilitas yang menjanjikan. Menurut laporan Newzoo, di tahun 2021 industri game mencatatkan total pendapatan fantastis di angka US$180.3 billion (setara Rp.2,59 biliun).

Kredit: Newzoo

Selain dunia game secara keseluruhan, bidang esports khususnya juga mengalami peningkatan eksponensial. Pada tahun lalu tercatat ada 465 juta orang yang menyaksikan pertandingan esports.



Jumlah gamer mendekati setengah populasi manusia

PlayStation VR2, future gamer
Kredit: Sony

Salah satu faktor yang mendukung perkembangan pesat industri game adalah jumlah gamer yang terus bertambah. Di kawasan Asia Tenggara sendiri, game menjadi sarana hiburan yang lebih mudah di akses sejak mobile gaming berjaya.

Di akhir tahun 2021, Newzoo melaporkan jika jumlah gamer di dunia menembus tiga miliar player. Menimbang saat ini populasi manusia mencapai 7,9 miliar orang, itu berarti hampir setengah populasi masuk ke dalam kategori gamer.

Melihat tren positif yang terus berlanjut sejak beberapa tahun terakhir, nampaknya perkembangan industri game bakal melesat semakin kencang.

Bagaimana pendapat kalian? Mungkinkah industri game menjadi poros utama ekonomi dunia di kemudian hari?

Ikuti ONE Esports di Facebook untuk berita, panduan, dan highlight game lainnya.

BACA JUGA: Sony bawa virtual gaming ke level lebih tinggi dengan PlayStation VR2