Timnas CSGO Indonesia (Women) harus berlapang dada usai takluk di tangan Timnas Argentina pada laga final lower bracket, Kamis (8/12).
Perjuangan panjang wanita-wanita terbaik bangsa akhirnya harus berakhir dengan catatan 1 kemenangan dan 2 kekalahan. Timnas CSGO Indonesia hanya berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Namibia, dan hasil kekalahan 0-2 sebelumnya dari Polandia.
Memang, persaingan di dalam kompetisi IESF WEC 2022 ini membawa para wakil terbaik untuk bermain demi total hadiah US$50 ribu dan trofi juara.
- Jalani laga perdana, Timnas CSGO Indonesia akui keunggulan tim Polandia
- Esports jadi tulang punggung Indonesia di ajang SEA Games 2023 Kamboja
Timnas CSGO Indonesia yang diwakilkan oleh tim FPS Women terbaik yakni Celeste, telah memberikan usaha terbaik mereka untuk bangsa dan negara.
Walau finis di posisi ketiga, para penggawa mengaku mendapatkan pelajaran berharga untuk diambil menghadapi gelaran yang sama di tahun depan. Seperti apa pesan dan kesan para penggawa Timnas CSGO Indonesia di tahun ini?
Masih perlu banyak belajar, Timnas CSGO Indonesia optimistis bisa tampil lebih baik di IESF WEC 2023
Usai takluk 0-2 di tangan Timnas Argentina, para penggawa mendapat kesempatan melakukan interview singkat bersama dengan para rekan media partner.
Penggawa Timnas CSGO Indonesia, Dhammamitta “Margeaux” Marvella menyampaikan berbagai pesan dan kesan yang ia dapat bersama timnya di ajang IESF WEC 2022.
“Suatu kehormatan bagi kami melawan mereka semua. Ajang ini menjadi acuan bagi kami semua, kami harus lebih semangat lagi, belajar lagi kami akan terus kembangin CSGO ini,” ucap Margeaux.
Terlepas dari berbagai faktor kekalahan, menurut Margeaux persiapan Timnas CSGO Indonesia yang bisa dibilang ‘mendadak’ menjadi sebuah ‘wake up call’ bagi mereka.
“Dari kami mungkin (kekurangan tim) persiapan yang mendadak ya. Kami benar-benar tidak pernah lagi bermain CSGO. Rencananya kami akan menekuni game ini kembali, rencananya (IESF WEC) tahun depan akan diadakan di Romania,” sambungnya.
Dari hasil yang mereka terima saat ini, Margeaux menekankan ada beberapa aspek penting yang harus mereka kembangkan lagi kedepannya.
“Untuk evaluasi, kami belajar banyak dari kesalahan-kesalahan kemarin. Banyak pelajaran yang harus kami perbaiki seperti mental, game strat, adaptasi gameplay dan lainnya,” pungkasnya.
Walau harus finis di posisi ketiga, setidaknya mereka sudah memberikan usaha terbaik untuk bangsa dan negara, Indonesia. Semoga bisa lebih maju dan berprestasi.
BACA JUGA : Akademi Garudaku, sarana penting lahirkan talenta esports berkualitas dan berkarakter