Bertempat di Bandung Digital Valley, Sabtu (24/8) lalu, Indigo Game Startup Incubation resmi dirilis yang dibuka langsung oleh Faizal R. Djiemadi, direktur digital bisnis PT Telkom Indonesia.
Industri game di Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang berkembang dengan sangat pesat dengan angka-angka fantastis yang mengiringi seperti besaran pasar pada 2017 yang menyentuh angka U$879,7 juta.
Sayangnya, dari angka yang terhitung luar biasa tersebut hanya delapan persen pendapatan game yang beredar di Indonesia yang masuk ke perusahaan Indonesia dan hanya 0,4 persen yang merupakan produk dalam negeri.
Indigo Game Startup Incubation adalah program inkubasi pertama untuk startup game di Indonesia, dengan keyakinan pengembang game di Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat game yang fenomenal.
Program inkubasi ini dihadirkan untuk membantu tim-tim pengembang di Indonesia menciptakan game dan menguasai pasar game di negeri sendiri.
“Komitmen Telkom untuk mengapresiasi dan mendukung pengembangan startup digital kreatif di Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 2009 melalui program Indigo Creative Nation,” buka Johannes Adi Purnama Putra Coordinator Incubation Management Open Innovation MDD.
“Beberapa startup game juga sudah pernah ikut program Inkubasi, meskipun hasilnya belum optimal karena karakteristik startup game yg berbeda dengan startup digital lainnya.”
“Karena itu Indigo mengadakan program inkubasi yg secara khusus akan membina startup game secara intensif sehingga dapat menghasilkan gim yang berkualitas dan dapat disinergikan inisiatif Telkom Group untuk mengembangkan dan memperkuat Game Ecosystem di Indonesia.”
Sementara itu kepala studio Agate Aditia Dwiperdana, mengungkap tiga tantangan besar industri game di Indonesia. “Kurangnya jumlah SDM, minimnya pelaku industri yang bisa menjalankan bisnis dengan baik, dan rendahnya nilai investasi ke industri game.”
“Hal-hal itu yang menjadikan industri game di Indonesia masih kalah bersaing dengan bidang kreatif lain di Indonesia padahal industri game punya potensi yang sangat besar.”
Program inkubasi ini lalu dihadirkan untuk memberikan fasilitas pendanaan yang mencapai Rp60 juta per tim, bimbingan para mentor, ruang kerja yang nyaman dengan fasilitas lengkap.
“Kami harap Indigo Game Startup Incubation ini bisa membantu tim-tim baru untuk mendapatkan kemampuan pengembangan produk dan bisnis, sekaligus mendapat peluang investasi untuk berkembang, dan program Dilo Game Academy bisa menambah jumlah SDM dan tim-tim baru untuk terjun ke industri gim Indonesia,” tutup Aditia.
Pendaftaran program Indigo Game Startup Incubation dapat dilakukan di http://bit.ly/indigo-game-incubation dan masih dibuka sampai 28 Agustus 2019.