Kendala biasa terjadi saat sebuah game mengalami perubahan besar, dan menjadi sebuah game free-to-play jelas merupakan perubahan besar.
Saat ini Epic Games dan pengembang Psyonix harus mengatasi masalah server karena jumlah pemain Rocket League yang membeludak setelah game hyper sepak bola itu digratiskan. Downdetector melaporkan lebih dari 3000 pengguna mengalami masalah saat login.
Awalnya Rocket League adalah game Xbox One yang kemudian mendukung fitur cross-play dengan PC, dan baru sekarang Epic Games mengalami masalah di lalu lintas servernya. Untuk saat ini kendala server telah diatasi, tetapi masih ada kemungkinan lonjakan pemain susulan akan datang dan melumpuhkan server lagi.
- Rocket League jadi game free-to-play di Epic Games Store
- Tim esports David Beckham ikut bersaing di Rocket League Championship Series 2020-2021
Selain lonjakan player di server, terdapat masalah lan yang dialami Epic Games setelah menggratiskan game tersebut, yaitu perubahan yang terjadi karena penghapusan game dari platform selain Epic Games Store dan konsol. Ini adalah langkah diambil oleh perusahaan untuk memastikan konsistensi fitur cross-platform. Saat ini mereka yang telah membeli game di platform lain masih bisa mengakses game tersebut, tapi ini hanya sementara. Lambat laun ini akan berkembang menjadi masalah, tepatnya ketika Epic Games memutuskan untuk memblokir akses game dari platform lain.
Lima tahun lalu Rocket League melampaui 1 juta penjualan di Steam, dan saat ini game tersebut masih tersedia di Steam bagi mereka yang telah membelinya.
Meskipun tidak sudah tidak bisa dibeli di Steam, platform tersebut menunjukkan puncak jumlah pemain di angka 120 ribu pada hari ini. Itu adalah statistik cukup tinggi untuk game yang sudah tidak dijual lagi. Hal ini menjukkan jika peminat Rocket League di Steam masih banyak, dan Epic Games pastinya akan mendapatkan mesalah ketika memutuskan untuk memblokir akses mereka.
BACA JUGA: Developer Fall Guys minta bantuan Epic Games untuk singkirkan para cheater