Pengembang salah satu gim battle royale Fortnite, Epic Games, sukses mengakuisisi kepemilikan Psyonix Studio yang terkenal berkat kesuksesan gim perpaduan antara balap mobil dan sepak bola yang kini tengah populer dan gelar esports, Rocket League.

Meski pun kesepakatan ini belum sepenuhnya selesai dan ketentuannya tidak diungkapkan, Epic Games dan Psyonix Studio sudah sama-sama membenarkan rencana tersebut melalui akun Twitter resmi masing-masing.

Kesepakatan ini sempat meresahkan bagi para pemain Rocket League karena ditakutkan bakal terjadi perubahan dalam gim yang kini telah dipertandingan dan menjadi salah satu cabang eSports tersebut.

Namun, Psyonix Studio telah menegaskan bahwa akuisisi ini tidak akan berpengaruh apa pun kepada Rocket League, baik dalam hal gameplay, fitur baru, konten, hingga cara memainkan gim.

Dalam jangka panjang, Psyonix Studio berharap bisa membawa Rocket League masuk ke toko Epic Games dan membuat gim ini tumbuh “dengan cara yang tidak bisa mereka lakukan sendiri sebelumnya”.

“Rocket League akan selalu menjadi permainan yang digerakkan oleh komunitas dan sekarang kami telah bergabung dengan Epic Studio yang membuat kami dapat melayani komunitas dengan cara yang lebih besar dan lebih baik!” Tulis ofisial Psyonix.

“Kami percaya hal ini akan membawa Rocket League kepada audiens baru. Dengan lebih banyak dukungan, ini adalah keuntunga bagi semua orang.”

Selain itu, Psyonix juga menegaskan bahwa Rocket League akan tetap ada di Steam.

“Rocket League masih tersedia di Steam. Siapa pun yang memiliki Rocket League melalui Steam masih dapat memainkannya dan berharap dapat untuk terus mendukung gim ini,” kata Psyonix.

Kepastian soal Rocket League akan terus dijual di Steam setelah akuisisi ini atau para pemain baru kini harus membelinya dari Epic Store masih harus ditunggu perkembangannya.

Bagaimana pun juga Epic Games harus bisa menjaga keberadaan Rocket League di Steam demi kepentingan rencana jangka panjang mereka merebut pasar gim PC.