Bigetron Red Villains benar-benar beruntung mendapatkan kesempatan bermain di babak final PMSL 2023 SEA Spring. Performa yang buruk di dua pekan terakhir membuat Bigetron Red Villains mati-matian mendapatkan tiket babak final.
Salah satu pesaing terkuatnya adalah Playbook Esports (PBE) asal Filipina. Nasib kedua tim berbanding terbalik. Di saat Bigetron Red Villains terpuruk, Playbook Esports begitu gacor dan hingga hari akhir mereka masih menggila.
- Dejavu PMGC! Bigetron Red Villains lolos secara dramatis ke final PMSL 2023
- Alasan di balik penurunan performa Bigetron Red Villains
Namun, sekali lagi nasib berkata lain dan Bigetron Red Villains mampu menghela nafas bahagia karena mereka bertanding di babak final. Kendati demikian, mereka tak boleh berbangga, ada beberapa faktor penting yang harus dibenahi.
Mengawali babak final PMSL 2023 SEA Spring dari posisi paling bontot, Bigetron Red Villains memiliki setidaknya 3 PR besar yang harus mereka selesaikan jika mereka mau tampil gemilang, atau mungkin, berpeluang menjadi juara.
3 PR besar Bigetron Red Villains sebelum final PMSL 2023 SEA Spring
1. Hindari early teamfight
Walau memiliki roster tier 1 terbaik di Indonesia, faktanya Bigetron Red Villains kerap pulang awal di dua pekan terakhir PMSL 2023 SEA Spring. Pulang awal (too-soon) merupakan salah satu kekalahan besar di permainan Battle Royale.
Alasan mereka too-soon pun beragam. Mulai dari dropzone yang ditabrak oleh tim lain, jalur rotasi yang berisiko tinggi, hingga gagal memanfaatkan situasi. Karenanya, opsi terbaik untuk The Red Villains harus menghindari early teamfight.
Mereka harus belajar dari kedisiplinan yang dibangun oleh beberapa tim Thailand. Mereka harus punya prioritas untuk mengamankan objektif terlebih dahulu dibandingkan mencari kill point. Jika mereka tak mengamankan zona terlebih dahulu, maka kemungkinan untuk rotasi pun sulit dan peluang di babak final terbuang percuma.
2. Hindari miskomunikasi/misplay sekecil apapun
Miskomunikasi merupakan penyakit setiap tim. Dalam hal apapun komunikasi memegang peranan yang penting. Jika ada sedikit masalah saja dalam komunikasi (miskomunikasi) hasil permainan akan berubah menjadi tak seperti yang direncanakan.
Masalah komunikasi wajar terjadi. Salah satu tim yang sempat mengalami hal tersebut adalah RRQ, namun semakin bergerak hari demi hari mereka berhasil memperbaiki itu. Terbukti, di week 2 dan week 3 mereka berhasil memperbaiki posisi di klasemen.
Semoga saja di Bigetron Red Villains masalah komunikasi sudah diperbaiki selama jeda antara regular season menuju ke babak final.
3. Duo Ryzen x uHigh harus menyala
Dua aimstar ternama Bigetron Red Villains, uHigh dan Ryzen masih belum menunjukkan performa ganas mereka seperti biasanya. Performa uHigh ketika membela Geek Fam MY masih belum terlihat selama di Bigetron Red Villains.
Ryzen sempat menampilkan performa terbaik dan hal itu menyelamatkan The Red Villains di detik-detik terakhir regular season. Sinergitas kedua pemain ini harus terjalin supaya The Red Villains bisa tampil lebih eksplosif.
Ditambah dengan GenFos, Satar, dan DEUS seharusnya mereka bisa lebih matang bermain tanpa andil SVAFVEL. Dan harapan besar pun kini berada di pundak Ryzen dan uHigh sebagai tumpuan penting di garis depan Red Villains.
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA : Jadwal PMSL 2023, format, hasil pertandingan dan cara menonton