Bagi penggemar dan pemerhati esports Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan Sherlin Susanto? Gadis cantik yang lebih dikenal dengan nama Sherlin Tsu atau IGN BabyShark itu ternyata memiliki kisah dan perjuangan hidup yang cukup mengejutkan dan menyentuh hati yang mendengarnya.
Jika dilihat secara kasat mata, banyak orang yang percaya bahwa kehidupan Sherlin Tsu penuh dengan suka cita dan bisa meraih puncak popularitasnya dengan mudah. Anggapan seperti itu sangat wajar terjadi karena ia memiliki banyak hal untuk meraihnya, seperti paras rupawan, inteligensi, dan memiliki cukup banyak skill untuk meraih itu semua.
Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Sherlin Tsu sebenarnya sempat berada dalam situasi yang sangat tidak mudah di dalam kehidupannya, dan mungkin tidak akan bisa dilalui oleh kebanyak orang dengan latar belakang atau masa kecil yang sama seperti dirinya.
Saat masih duduk di bangku sekolah dan tinggal bersama keluarganya di Medan, Sumatra Utara, Sherlin memiliki kehidupan bak ‘Tuan Putri’. Karena berasal dari keluarga yang sangat berada, ia bisa mendapatkan segala yang ia diinginkan dan butuhkan dengan mudah dari orang tuanya.
“Tahu gak dulu uang jajan saya berapa waktu masih SMA? Satu hari Rp500 ribu! Saya anak satu-satunya dan ayah memang punya banyak bisnis. Jadi mau apa-apa tinggal beli. Mau handphone aja dulu tinggal tunjuk doang,” ucap Sherlin kepada ONE Esports.
Lebih lanjut, Sherlin juga mengungkapkan bahwa untuk bisa mendapatkan uang saku tersebut, ia harus membantu orang tua sebagai penjaga toko material milik keluarga sepulang sekolah selama beberapa jam saja menggantikan ibunya yang harus pulang untuk makan siang dan beristirahat.
Dari kehidupan senyaman itu, dalam waktu singkat semuanya berubah 180 derajat setelah ayahnya meninggal dunia ketika Sherlin dan sang ibu tengah berada di Tangerang untuk mendaftar masuk universitas dan mengikuti orientasi mahasiswa baru. Karena harus mengikuti acara tersebut, ia pun menunda kepulangannya ke Medan beberapa hari setelahnya.
Tak disangka, semua aset dan harta benda peninggalan orang tuanya itu diambil alih oleh keluarga ayahnya sampai tidak ada lagi yang tersisa, kecuali pakaian miliknya dan sang ibu. Ia harus membiayai studi dan kebutuhan hidupnya secara mandiri karena ibunya tidak bisa banyak membantu.
Awal mula Sherlin Tsu terjun ke dunia esports
Dalam kondisi tersebut, hebatnya Sherlin Tsu tidak patah semangat dan menghalalkan segala cara dalam memenuhi kebutuhannya. Berbagai hal sempat ia jajal untuk mendapatkan uang, seperti menjadi guru privat dan model photoshoot produk pakaian di e-commerce.
Soal tempat tinggal, Sherlin mengaku bahwa dirinya tinggal di kos-kosan dengan biaya sewa Rp500.000 per bulan di daerah Tangerang. Cukup memilukan, mengingat bahwa biaya sewa tersebut setara dengan uang saku yang pernah ia nikmati pada setiap harinya di masa lalu.
Seiring berjalannya waktu, Sherlin pun mendapatkan informasi mengenai adanya peluang dari salah satu organisasi esports Saints Indo yang tengah mencari Brand Ambassador (BA). Hal ini pun menjadi langkah pertama dirinya nyemplung ke dunia esports.
“Waktu itu Saints Indo sedang mencari BA untuk mempromosikan merchandise mereka seperti jersey, topi, dan lainnya. Karena waktu itu pekerjaan saya sebagai model, saya merasa bisa melakukannya,” kata Sherlin kepada ONE Esports.
“Akhirnya saya melamar pekerjaan itu. Tak lama kemudian, saya dikontak oleh Daylen dan meminta saya datang ke turnamen MSC (2017) di Mall Taman Anggrek. Setelah interview singkat, dia bilang saya terpilih dan langsung diminta kerja di sana hari itu juga,” tuturnya.
Saat itu juga, Sherlin langsung mengenakan atribut Saints Indo dan berbaur dengan crowd serta para pemain. Momen tersebut membuat dirinya mulai menyadari bahwa dunia esports sudah cukup besar, menjanjikan, dan seru untuk dijalani. Ia pun mulai tertarik untuk mendalaminya.
Langkah pertama yang dilakukan Sherlin Tsu untuk mendalami esports adalah dengan membuat akun Instagram dan membuat beberapa konten short video seperti gameplay MLBB, tutorial, dan build item di akun Instagram-nya, mengingat pada saat itu hal-hal tersebut masih sangat jarang dibuat.
- Galeri foto EKSKLUSIF: Selebrasi ONIC Esports juara MPL ID S10
- Harapan Najwa Shihab untuk gelaran MPL ID bagi negeri
Konten, kesalahpahaman, dan takdir dekatkan Sherlin Tsu dengan Zxuan
Kegemaran Sherlin Tsu membuat konten gameplay MLBB, tutorial, dan build item di akun Instagram-nya ini pun berlanjut. Dirinya semakin bersemangat untuk melakukannya karena ternyata ada banyak yang menyukai konten tersebut dan mulai mem-follow akunnya.
Meski followers-nya sudah cukup banyak, tetapi tidak ada yang tahu sosok Sherlin di balik konten tersebut karena saat itu dirinya tidak menyertakan face cam karena keterbatasan peralatan. Ia pun pada dasarnya membuat konten tersebut untuk bersenang-senang saja.
Namun, hal ini juga yang sempat menghadirkan kesalahpahaman di kalangan followers-nya. Karena ada beberapa kesamaan yang ditangkap oleh netizen, banyak pihak yang berpikir bahwa si pembuat konten tersebut adalah pemain asal Singapura, Zxuan.
“Saat itu saya banyak membuat konten Fanny. Dan di saat yang bersamaan, kebetulan si Zxuan sedang mengubah bendera di in-game menjadi Indonesia. Dia memang suka gonta-ganti bendera dari Singapura, Malaysia, Korea, termasuk Indonesia,” ujar Sherlin.
“Hal ini sempat membuat banyak followers percaya bahwa ‘jangan-jangan ini Zxuan (yang membuat konten) karena waktu itu saya cukup misterius (tidak menunjukkan wajah atau identitas asli). Padahal waktu itu saya juga tidak kenal dengan dia. Saya mulai cari tahu dan timbul perasaan tidak enak ke dia karena kesalahpahaman ini,” tuturnya.
Kebetulan, dengan menjadi BA Saints Indo membuat Sherlin kenal dengan Jess No Limit dan Warpath yang juga pernah membuat konten bersama Zxuan. Lantas, ia pun meminta tolong untuk membuat klarifikasi karena merasa tidak enak dengan kesalahpahaman ini.
“Akhirnya kami membuat klarifikasi di Youtube-nya Warpath bahwa saya bukan Zxuan. Tidak disangka antusiasme yang nonton banyak banget dan itu pertama kalinya live dengan total viewers mencapai satu juta orang. Jess yang kenal dengan Zxuan juga membantu menjelaskan,” kata Sherlin.
“Namun gak tahu kenapa, semakin kita mengungkapkan kebenaran, orang-orang semakin menolak hal itu. Mereka cuma mau percaya apa yang mereka mau percayai. Sampai saat itu masih ada banyak orang yang menyebut saya sebagai Zxuan, sampai saya capek!” Tuturnya.
Di sisi lain, Sherlin juga mengakui bahwa hal tersebut memang telah banyak membantu nge-boost popularitas dirinya sebagai konten kreator. Namun, ia juga tidak ingin dianggap pansos, meski terjadi karena ketidaksengajaan.
Namun sebagai manusia, kita memang tidak pernah tahu seperti apa takdir dan rencana Tuhan akan membawa kita. Kejadian ini juga menjadi awal kedekatan dirinya dengan Zxuan ketika player asal Singapura itu mengungkapkan jati dirinya saat bergabung dengan EVOS Esports pada 2018, hingga keduanya resmi menjadi sepasang kekasih.
“Saat itu aku juga penasaran ‘seperti apa sih mukanya si Zxuan’. Akhirnya kami bertemu dan tak lama kami jadian. Aneh juga sih, mungkin karena jalan Tuhan juga sih dari awalnya saya disebut sebagai Zxuan sampai saya jadian sama dia,” ucap Sherlin.
“Saat kami ngobrol juga memang cocok-cocok saja. Nyambung-nyambung juga. Dari saat itu, kami menjalani karier bersama-sama. Setelah dari EVOS, dia sempat pindah ke BOOM Esports, Saint Indo, dan Aerowolf. Saya juga ikut bergabung sebagai BA,” tuturnya.
Akan tetapi, perjalanan karier Zxuan di Indonesia seakan tidak direstui oleh Tuhan, hingga selalu menghadapi kendala dan hambatan yang membuat dirinya tidak jadi bermain di scene kompetitif. Kondisi ini membuat dirinya dan Sherlin memutuskan untuk mulai membangun channel Youtube dan fokus karena berpikir “mungkin belum saatnya masuk ke pro scene”.
Target jangka pendek dan panjang Sherlin Tsu dan Zxuan
Setelah empat tahun bersama, level keseriusan hubungan Sherlin Tsu dengan Zxuan pun tentu sudah semakin tinggi. Beberapa rencana jangka pendek hingga panjang pun sudah mulai mereka bangun bersama, selain untuk menikah satu saat nanti.
Dalam hal target jangka pendek, Sherlin Tsu mengaku bahwa dirinya dan Zxuan masih memiliki ambisi untuk masuk skena kompetitif sebagai pro player. Ia pun mengungkapkan bahwa peluang tersebut cukup terbuka bagi mereka berdua di ajang MPL SG S5.
Kepada ONE Esports, Sherlin mengaku bahwa dirinya dan sang kekasih akan bergabung dan menjadi pro player dengan salah satu tim esports asal Singapura yang berencana membentuk tim MLBB untuk tampil di MPL SG S5.
“Mereka sekarang sedang berencana untuk membuka divisi Mobile Legends karena di Singapura, game mobile-nya juga sudah mulai berkembang dan mereka melihat ada peluang bisnis. Kami berdua dihubungi dan ditawari untuk membantu membangun divisi MLBB di Singapura,” kata Sherlin.
“Mereka ingin masuk ke scene MLBB Singapura karena jika semakin ramai, nantinya MPL SG akan menjadi liga (franchise). Mereka ingin masuk sebelum menjadi liga, karena akan sangat sulit untuk masuk jika sudah menjadi liga,” tuturnya.
Dengan kesempatan ini juga, Sherlin mengaku bahwa dirinya dan Zxuan kini tengah fokus untuk mengasah kemampuan dalam bermain MLBB. Mereka tidak ingin mengecewakan atau tampal jauh dari harapan.
“Target saya dan Zxuan saat ini fokus latihan dulu karena kami nantinya akan menjadi pro player di tim ini. Semua ini memang sudah menjadi cita-cita saya sejak lama sih,” kata Sherlin.
“Terlebih sekarang Zxuan beberapa bulan lalu baru selesai tugas wajib militernya selama dua tahun dan mungkin ini saat yang tepat bagi dia untuk masuk ke scene kompetitif,” tuturnya.
Tak hanya sampai di situ, Sherlin pun mengaku bahwa organisasi ini memiliki investor besar dan keseriusan dalam membangun tim. Bahkan selain Zxuan dan juga Sherlin yang nantinya akan merangkap sebagai pemain dan BA, mereka berencana mendatangkan player berkualitas dari luar Singapura serta seorang pelatih yang prestasinya mengantarkan tim menjadi juara sudah tidak diragukan lagi.
Selain menjadi pro player di MPL SG S5, Sherlin juga memiliki harapan untuk bisa meningkatkan standar kualitas BA esports yang seharusnya bisa memiliki lebih banyak prestasi, terutama di dunia esports. Contohnya, memiliki kemampuan untuk bisa menjadi pro player!
Sementara soal target jangka panjang, hal yang cukup mengejutkan keluar dari mulut Sherlin. Dirinya mengaku sudah membahas rencana ini dengan Zxuan untuk nantinya mereka akan menjadi developer game!
“Rencana jangka panjang saya, 10-15 tahun ke depan. Saya tidak ingin membuat tim esports karena sudah cukup mainstream menurut saya. Saya justru berpikir ingin menjadi developer game. Saya sudah membicarakan hal ini kepada Zxuan dan kami sudah tahu jenis game apa yang nantinya ingin dikembangkan. Walaupun bukan orang IT, tetapi kami kan punya pengetahuan tentang game dan tahu apa yang gamer inginkan,” tuturnya.
Namun untuk mencapai impian tersebut, Sherlin sadar bahwa dirinya dan Zxuan akan membutuhkan banyak modal untuk bisa mewujudkannya. Dalam rangka mengumpulkan modal awal tersebut, ia akan memulainya dengan membuka beberapa bisnis, terutama di bidang industri food and beverage di Singapura.
“Ada tahapan-tahapan yang cukup panjang sih untuk bisa sampai ke sana. Kami harus mengumpulkan dana terlebih dahulu. Meski dana tersebut sudah terkumpul, nantinya kami juga masih harus mencari investor untuk bisa menjadi developer game,” ucap Sherlin.
Lebih lanjut, meski Sherlin tidak mengungkapkan apa genre dari game yang nanti akan ia buat. Namun ia menegaskan bahwa game ini non-RPG dan bukan pay-to-win. Kalau ada skin, itu hanya sekadar kosmetik saja, murni skill, dan ingin ada turnamen dan esports-nya.
“Sebenarnya ide dari game ini adalah permainan yang sudah lama saya mainkan bersama Xzuan. Cuma sayangnya game ini bangkrut, meski sudah dua kali pindah developer, padahal ide dari game ini bagus banget,” kata Sherlin.
“Nanti kami akan membuat game ini lebih bagus lagi dan bisa melihat cash flow-nya ke arah mana, bukan hanya dari top up saja. Old version dari game ini dulunya itu pay-to-win banget. Mungkin bisa dapet untung dari game ini selama 10 tahun, setelah itu pasti collapse,” tuturnya.
Menarik untuk dinantikan apakah Sherlin Tsu dan Zxuan benar-benar bisa mewujudkan impian ini atau tidak. Setidaknya dalam waktu dekat, peluang untuk melihat keduanya tampil di skena kompetitif MLBB Singapura sangat besar dan menarik untuk disimak seperti apa perjalanannya.
Artikel ini disuguhkan kepada Anda oleh Omne by FWD
Tidak semua dongeng jadi kenyataan tetapi kebahagian dapat diwujudkan. Klik di sini untuk menemukan cara-cara lainnya agar Anda tetap fokus memburu mimpi dan target seperti Sherlin.
BACA JUGA: Pesan Kuku bagi para pembanding prize pool Dota 2 dan MLBB