Start sempurna dipertontonkan Team Liquid di League of Legends Mid-Season Invitational 2019.

Mendapat gelombang dukungan besar di Taipei Heping Basketball Gymnasium, tim Amerika Utara ini harus menghadapi raksasa Cina Invictus Gaming, yang nyaris mencipta rekor tak terkalahkan di fase grup [9-1]. Team Liquid jelas berstatus underdog di perjumpaan ini, dengan sebagian besar fans berharap IG meraih kemenangan telak 3-0 di best-of-five.

Namun, Team Liquid berhasil membuat kejutan di game pertama yang mendebarkan dengan mengalahkan IG secara bertubi. Skuat Amerika Utara ini memanfaatkan momentum ini di partai kedua dengan kembali meraih kemenangan di depan pendukung tuan rumah.

Euforia fans Team Liquid
Kredit: Aloysius Low/ONE Esports

Ketika IG mencoba bangkit dengan meraih kemenangan masif di game ketiga, sayangnya ini tidak menolong, sudah terlambat. Liquid menghancurkan Lux dan menyungkurkan IG di pertarungan keempat.

IG menerima kekalahan ini dengan lapang dada. Mereka mengakui tidak tampil seperti biasanya.

“Mereka bersiap menghadapi kami dan kami tidak menyesuaikan diri dengan tanggap,” ujar personel IG Wang “Baolan” Liu-Yi.

“Menang atau kalah adalah hal yang wajar. Liquid tim yang lebih baik di laga kali ini, kami akan menunjukkan performa kami yang lebih baik lagi di Worlds,” kata pelatih kepala IG Kim “Karam” Ga-ram.

Ekspresi lesu IG dalam konfernsi pers
Kredit: Aloysius Low/ONE Esports

Bagi Liquid, kemenangan ini membuat mereka lolos ke grand finals dan akan menghadapi antara SKT T1 atau G2 Esports, yang akan saling berhadapan di semi-final kedua.

“Saya mengincar Faker di final, tapi saya tidak bisa katakan G2 akan memenangkan laga ini. Saya kira, akan sangat ketat, tapi saya berharap G2, karena mereka bermain seperti IG,” tandas Yiliang “Doublelift” Peng.