Esports dan Korea Selatan tidak akan pernah bisa dipisahkan. Keberhasilan Negeri Ginseng di era Starcraft tahun 1990-an mengukuhkan namanya pada sejarah abadi dunia esports. Di masa kejayaannya, banyak pertandingan Starcraft dari Korea Selatan disiarkan secara langsung.
Heechul Super Junior juga mulai tertarik dengan esports setelah menonton Starcraft di OnGameNet (OGN) pada tahun 1999. Ketika ia berusia 17 tahun, salah satu saluran televisi kabel Korea Selatan terbesar menayangkan video game dan esports.
Dalam wawancara eksklusif dengan ONE Esports ini, Heechul mengenang kembali bagaimana rasanya tumbuh di tengah lingkungan esports Korea Selatan, dan bagaimana ia bisa mendapatkan banyak teman di sana.
Kenangan esports Heechul Super Junior di Korea Selatan
Heechul merupakan satu dari sekian banyak K-pop Idol yang menyukai video game dan esports, dia bahkan berteman baik dengan pemain profesional terkenal seperti Park “Reach” Jeong-seok, Kang “Nal_rA” Min, Hong “YellOw” Jin-ho, caster Chun Yong-jun, dan banyak lagi.
Di antara sosok yang disebutkan tadi, Heechul mengatakan dia paling dekat dengan Reach, yang memainkan Protoss di masa Brood War sangat populer.
“Dia (Reach) saat ini bekerja sebagai manajer umum untuk Fredit Brion,” jelas Heechul. “Inilah sebabnya saya berinvestasi di tim itu.”
Baru-baru ini, ia terlihat makan malam dengan pemain legendaris League of Legends, Lee “Faker” Sang-hyeok T1, yang ia kagumi.
Baru tahun lalu, mereka muncul di televisi bersama di acara bincang-bincang populer “Radio Star”. Heechul bercerita dia hadir ke tersebut karena salah satu penulis acara yang dekat dengannya bertanya apakah dia ada waktu di hari Natal, karena Faker akan datang.
“Bahkan sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, saya mengatakan apapun yang terjadi saya akan datang,” cerita Heechul.
- Cerita cinta Heechul Super Junior dengan League of Legends
- Kisah Heechul Super Junior dengan game: “Ini adalah hobi tertua yang saya miliki”
Terlepas dari booming-nya esports di Korea Selatan, Heechul masih percaya bahwa ada persepsi umum yang perlu diubah.
“Ada kecenderungan sosial yang kuat untuk meremehkan hal-hal seperti anime dan game,” katanya. “Kebiasaan memandang rendah itu meluas bahkan kepada orang-orang yang menikmati anime dan game. Saat ini orang bisa mengeluarkan pernyataan meremehkan seperti ‘ini hanya game’ atau ‘ini hanya komik’, dan itu diwajarkan secara sosial.”
Meskipun ia dibesarkan dengan pendidikan yang mengajarkan “semua profesi dan preferensi pantas dihormati”, namun nyatanya ia tidak melihat itu dipraktekkan.
“Banyak orang masih berpikir tidak apa-apa untuk meremehkan dan menjelekkan game dan esports, meskipun mereka adalah industri yang sah dan hobi yang berharga,” tambahnya.
Oleh karena itu, Heechul sangat menghormati pro player Starcraft Lim “SlayerS_BoxeR” Yo-hwan, yang “berperan sebagai pelopor dan ikon untuk seluruh industri esports”.
“BoxeR membuktikan bahwa turnamen yang dia dan rekan-rekannya ikuti layak untuk dianggap sebagai produk budaya yang sah,” ujar Heechul. “Bisa melakukan hal itu pasti sangat sulit.”
Sejak munculnya League of Legends, Faker telah menjadi simbol esports tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga dunia. Tapi Heechul tidak akan pernah melupakan jasa SlayerS_BoxeR.
“Jika dianalogikan dalam dunia K-pop, BoxeR adalah Seo Taiji and Boys, sementara Faker adalah BTS,” pungkas Heechul.
Ikuti terus petualangan game Heechul di kanal YouTube-nya, dan ikuti ONE Esports di Facebook untuk berita terbaru, panduan, dan banyak lagi.
BACA JUGA: Mimpi jadi kenyataan, Heechul Super Junior makan malam bersama Faker!