Team Liquid menerapkan sistem kerja dari rumah untuk seluruh staf dan pemainnya. Mereka juga menutup fasilitas tim selama 30 hari ke depan.

Dalam sebuah tweet, founder Team Liquid Steve Arhancet dan Victor Goossens mengatakan jika mereka memprioritaskan keselamatan dan kesehatan para staf dan pemainnya. Mereka juga mengatakan akan ikut berkompetisi dengan pertimbangan yang menekankan keselamatan staf dan pemain.



Saat ini Liquid akan terus terhubung dengan para penggemar dan memberitahu perkembangan tim. Mereka juga mengingatkan para penggemar untuk mengutamakan keselamatan mereka.

Ini merupakan keputusan yang sangat bisa dimaklumi. Kemungkinan besar organisasi esports lainnya akan mengikuti langkah Liquid.

Namun para penggemar Liquid tentunya akan khawatir keputusan ini mempengaruhi performa tim di LCS. Empat kali juara bertahan LCS itu saat ini terancam gagal lolos play-off karena hanya berhasil menang 6 kali dan kalah 8 kali. LCS sendiri hanya menyisakan 2 pekan pertandingan.

Keputusan ini diambil setelah pandemi Covid-19 terus meluas. LCS tetap menggelar liga dengan format acara tertutup, sementara LPL dan LCK terpaksa harus ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

BACA JUGA: Team Secret terjun ke scene League of Legends dengan akuisisi tim asal Vietnam