Fans G2 Esports tentu tengah merasakan “G2PHORIA” setelah tim ini menumbangkan dua kali juara MSI dan tiga kali juara dunia, SK Telecom 1, di pertandingan pertama fase grup League of Legends Mid-Season Invitational.

Laga pembuka antara tim Eropa dan skuat Korea ini membuat mata semua orang terbelalak setelah G2 mengakhiri pertandingan dengan skor 7-3 melawan SKT.

Sungguh sebuah skor yang fantastis bagi para pemain di G2, di mana kombinasi Xayah dan Rakan dimainkan oleh G2 Luka “Perkz” Perkovic dan G2 Mihael “Mikyx” Mehle. Komposisi ini dilengkapi Ryze [G2 Rasmus “Caps” Winther], Elis [G2 Marcin “Jankos” Jankowski] dan Jayce [G2 Martin “Wunder” Hansen].

Darah pertama keluar saat laga berjalan enam menit, dengan SKT Cho “Mata Se-hyoeng’s Nautilus ditendang oleh G2 beberapa saat sebelum SKT Lee “Faker” Sang-hyeok’s Azir memiliki kesempatan untuk menguasai bottom lane.

Di tengah pertandingan, G2 membuat rotasi lane yang luar biasa, menjatuhkan outer turret dengan outer turret. Saat menginjak 15 menit, middle turret SKT runtuh. Strategi G2 Esports menghadirkan tekanan pada SKT sekaligus membuat tim pertama unggul 5.000 gold padamid-game.

Saat pertandingan hampir mencapai akhir, kedua tim terlibat dalam sebuah bentrokan, dengan skuat G2 mengempaskan anggota-anggota SKT seperti SKT Kim “Clid” Tae-Min dan SKT Park “Teddy” Jin-seong sebagai balasan atas kekalahan G2 Wunder. Sementara Faker dari SKT terpaksa retreat.

G2 mampu memenangkan pertarungan terutama karena penggunaan Stopwatch G2 Caps tepat waktu, sebuah item yang membuat pengguna kebal dan tak tak terdeteksi selama 2,5 detik. Meski 2,5 detik mungkin terlihat singkat, tapi sangat berarti bagi G2 untuk menyungkurkan para anggota SKT.

Pada akhirnya, G2 merebut Baron Nashor dan mendorong lane ke dasar untuk kemudian mengambil Nexus SKT. Sungguh performa dominan dari tim Eropa ini melawan tiga kali juara dunia!