Keberhasilan SES Alfaink sebagai salah satu tim Free Fire terbaik di Indonesia dengan segala pencapaian mereka di FFML/FFIM atau turnamen lainnya tentu memiliki banyak faktor. Baik dari segi roster, pelatih, META, hingga faktor lainnya.

SES Alfaink bukanlah tim baru di scene kompetitif Free Fire Indonesia. Tim yang memiliki nama Saudara Esports (SES) tersebut pernah tampil dalam nama berbeda yakni SES Mizu. Selebihnya mereka kembali dikenal sebagai SES Alfaink.

Sepanjang perjalanan mereka yang sudah hampir 5-6 season di scene kompetitif Free Fire, sudah banyak nama-nama besar yang lahir dari sana. Tak jarang, SES Alfaink pun dikenal akan solidaritasnya karena tim mereka jarang merombak roster.

Sejak awal kehadiran sang pelatih, Salman “Manted” Alfa Risiy bersama para wonderkid dari Secret Player ke SES Alfaink di Season 3, SES diketahui terakhir kali merombak pemain di pertengahan season 5 ketika Geday dan Reyy (dulu bernama BOC1L) masuk ke dalam roster.



Dari sana kemudian mereka meraih kesuksesan di FFML Season 6 Divisi 1 dan merengkuh gelar juara FFML untuk kedua kalinya sepanjang karier mereka. SES Alfaink mengungguli tim-tim seperti EVOS Divine, RRQ Kazu dan lainnya.

SES Alfaink | Kredit: ONE Esports (Cristian WS)

Manted, sebagai pelatih mengungkap bagaimana awal kariernya mempelajari cara menjadi pelatih yang baik membawa SES Alfaink di Season 3.

“Ketika saya masuk (SES) di season 2 pertengahan itu, anak-anak sudah lama bersama dengan saya saat masih bermain di (scene) komunitas ya. Cuma saat itu pengalaman saya sebagai coach belum ada, saya harus belajar banyak,”

Kredit: Garena

“Dari situ, muncullah rasa kemauan untuk belajar. Saya bergabung ke beberapa sirkel untuk mempelajari ilmu-ilmu. Mereka memberi banyak masukan, sudut pandang yang berbeda-beda namun tak mengambil semuanya,” ucap Manted dalam Podcast ‘Behind The Gloo Wall‘ bersama Garena dipandu Adji Sven dan Skyla.


Hubungan profesional pemain-pelatih menjadi kunci sukses Manted membawa SES Alfaink

Pelatih SES Alfaink, Manted
Kredit: FF Esports ID

Lebih jauh, Manted mengungkapkan salah satu hal yang membuat ia sukses menjadi pelatih SES Alfaink tak terlepas dari pengaruh Fuddin MS yang saat itu menjadi pelatih Rebellion.

“Dulu saya sempat dekat sama Fuddin di season 3. Fuddin itu salah satu teman yang dekat sama saya, saya banyak bicara sama dia, ngobrol. Kemudian saya belajar dari dia kalau sebagai seorang pelatih kami harus bisa membaca karakter masing-masing pemain,” sambungnya.

Selain membaca karakter, Manted juga belajar kalau seorang pelatih harus bisa berinteraksi dengan para pemainnya di dalam tim tersebut.

SES Alfaink, Saudara Esports, FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: Saudara Esports

“Karena beda kepala beda sifat. Dan paling penting, saya belajar harus bisa berinteraksi kepada para pemain. Interaksi yang dimaksud ada pemain yang harus diturutin, ada juga yang tidak. Di situ bentuk kedisiplinan dan cara membentuk chemistry tim,” tuturnya.

Saat ini, para pemain SES Alfaink rata-rata berusia di bawah 20 tahun. Perbedaan rentang usia Manted dan anak didiknya membuatnya harus bisa menyatukan visi dan misi dirinya sebagai pelatih dan pemain agar bisa meraih kesuksesan di scene kompetitif.

Sebagai pelatih, ia memiliki cara yang unik dengan membentuk kedisiplinan anak didiknya sebagai seorang pemain profesional. Ia menegaskan hubungan antara pelatih dan pemain yang bersifat profesional sehingga mentalitas baik itu bertumbuh.

“Mereka itu nurut karena takut atau karena patuh saja, hal itu sering terjadi termasuk di tim saya. Namun, seiring berjalannya waktu ada pola pikir yang terbuka. Yang paling penting adalah mengubah mindset mereka,”

SES Alfaink, Saudara Esports, FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: Saudara Esports

“Mengubah mindset mereka yang tadinya cuma sekedar main game saya ingatkan mereka ‘kita ini kerja loh, kita itu di esports bukan sekedar main game. Kalian itu digaji, dikontrak, profesional’. Nah dari sana mereka belajar, mereka pemain saya pelatih,” ucapnya.

Terakhir, ia punya filosofi penting terkait cara untuk menjadi pelatih yang mampu membawa timnya menuju kesuksesan mencapai berbagai gelar juara. Tak hanya sekedar melatih, juga mampu membangun dan membentuk kualitas tim itu sendiri.

“Deskripsi sebagai pelatih itu begini, menurut saya, (pelatih) membuat dari sesuatu yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang (sudah) bisa menjadi bisa (lebih baik). Itu yang harus diperbaiki, banyak orang mungkin berpikir (pelatih) hanya menyusun strategi apa yang mereka mau dan harus dijalankan,”

“Dan dari sana terkadang improvement-nya bisa kita lihat bagus atau tidak,” pungkasnya.

Maka, dapat disimpulkan di balik kesuksesan SES Alfaink sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia, ada fondasi yang baik yang sudah dibangun oleh Manted sebagai pelatih bersama dengan para pemain SES Alfaink.

Semoga saja metode tersebut juga dapat diterapkan oleh pelatih tim lainnya agar Indonesia bisa meraih gelar juara dunia kembali di waktu yang akan datang.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : Jadwal FFML Season 7, hasil pertandingan dan cara menonton