Dipersembahkan kepada Anda dalam kemitraan bersama Samsung

HASIL POLLING

Senjata Sniper Free Fire Paling Mengerikan?

Polling: Free Fire

Polling Ditutup

Keberhasilan Genesis Dogma SF menjadi juara FFML Season 7 masih mengundang rasa kagum semua penggemar scene kompetitif Free Fire di Indonesia. Tim besutan Bangpen tersebut berhasil melampaui tim ternama yang menjadi ‘langganan juara’ di FFML seperti EVOS, RRQ hingga SES Alfaink.

Sebuah keajaiban di luar dugaan menutup rangkaian acara FFML Season 7 di JCC Senayan Cendrawasih Hall, Jakarta Selatan, Minggu (16/4). Siapa yang bisa menyangka perjalanan sebuah tim baru di scene kompetitif Free Fire menggebrak seluruh sistem.

Bahkan bagi sang jawara musim lalu, SES Alfaink butuh hampir 3-4 season terlebih dahulu sebelum tim asuhan coach Manted itu berhasil menjadi juara FFML. Tentunya ini menjadi sebuah sejarah yang begitu melampaui banyak catatan sejarah FFML.

Genesis Dogma SF, GD SF, FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: ONE Esports

Jika sebelumnya tim komunitas hanya mampu gigit jari di babak final FFML/FFIM, semua stigma buruk itu akhirnya dipatahkan oleh Genesis Dogma SF.


Skuad Genesis Dogma SF berawal dari ajang pencarian bakat atau scouting ground

Di luar scene kompetitif Free Fire, Genesis Dogma sebelumnya sudah terlebih dahulu dikenal melalui tim PUBG Mobile mereka. Genesis Dogma merupakan tim dengan sejarah terbaik di mana mereka berhasil menjadi juara PMPL ID sebanyak 2 kali.

Daftar juara PMPL Indonesia
Kredit: Bangpen

Rekor tersebut belum pernah dibuat oleh tim-tim manapun di Indonesia. Kemudian, Genesis Dogma pun mulai melebarkan sayap ke scene kompetitif Free Fire. Uniknya, Genesis Dogma tidak mengakuisisi tim manapun.



Dibanding mengakuisisi tim tertentu dengan dana yang besar, Genesis Dogma mengadakan audisi dan mendapatkan beberapa pemain. Mereka adalah Kikyyy, Dells, Yoss lalu mereka dipimpin oleh salah satu veteran FFML, BorgayZ.

Kredit: Genesis Gank

Djorgi “BorgayZ” Hermansyah Djafar adalah pemain veteran yang pernah memperkuat DRANIX Esports, dan juga OPI Esports. Di bawah asuhannya, anak-anak muda berbakat tersebut menjadi sebuah tim yang patut diperhitungkan.

Diketahui, sebelumnya para penggawa Genesis Dogma juga pernah bermain mewakili provinsi pada PON XX Papua 2021 lalu. Tak heran, kematangan mereka dalam bermain terlihat dengan pengalaman yang sudah dibuktikan.

Kredit: Genesis Gank

Setelah mereka resmi bergabung, BorgayZ bertransisi menjadi pelatih. Lalu Ervianzaa hadir sebagai rusher mengisi kekosongan tim. Semua pemain memiliki motivasi besar menjadi juara, mereka sudah memahami scene kompetitif Free Fire.


Genesis Dogma SF mengikuti fase qualifier FFML Season 7

Karena tidak mengakuisisi slot FFML di musim sebelumnya, Genesis Dogma SF mengikuti qualifier untuk bisa menembus FFML Season 7. Mereka bertarung menghadapi tim-tim lainnya dengan seluruh pemain yang sudah berpengalaman.

Melaju hingga tahap ke-4, mereka harus menghadapi sejumlah tim-tim esports ternama di scene FFML Divisi 1 dan Divisi 2 bersama dengan tim-tim dari open qualifier lainnya. Setelah bertarung selama satu hari penuh, mereka lolos ke FFML Season 7.

FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: Free Fire

Selain Genesis Dogma SF, ada tim-tim lainnya seperti KAGENDRA (dulunya DG Esports), DEWA United Esports, dan OPI Griffin. 4 tim tersebut berhak untuk melaju ke babak regular season FFML Season 7 di bulan Maret.


Perjalanan Genesis Dogma SF yang tak mudah di FFML Season 7

Sebagai 1 dari 18 tim yang terpilih, Genesis Dogma mengikuti FFML Season 7 dengan regular season selama 5 minggu. Mengawali langkah dengan hasil yang kurang baik, mereka terus berkembang menjadi tim yang lebih matang.

Kredit: Genesis Dogma

Pada week ke-2, mereka berhasil meraih BOOYAH perdana di match ke-5, Bermuda. Bahkan di week ke-3 mereka mencetak 2 kali BOOYAH dalam satu hari. Namun, dengan banyaknya raihan BOOYAH Kikyyy cs masih belum berada di zona aman.

Mereka sempat terjerembab ke zona merah klasemen dan terancam gagal ke final. Namun di final week, semua kekuatan mereka kerahkan. Bersaing dengan 3-4 tim, mereka harus finis paling buruk di posisi ke-12 jika mau melangkah ke babak final.

Kredit: Garena

Pada akhirnya, setelah mati-matian di final week Genesis Dogma SF berhasil melangkah ke babak final. Di momen transfer window, BorgayZ bertransisi menjadi pemain dan tim GD menunjuk Yazz sebagai pelatih untuk babak final.


Genesis Dogma SF angkat piala FFML Season 7, mewakili mimpi besar seluruh tim komunitas di Indonesia

Bermain di babak Grand Final, Genesis Dogma berhasil mengawali match 1 dengan finis di posisi ke-6 membawa total 4 eliminasi. Di match 2, Purgatory mereka berhasil mendapatkan BOOYAH membawa eliminasi yang cukup banyak.

Genesis Dogma SF, GD SF, FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: Genesis Dogma

Terlihat, dengan hadirnya BorgayZ di dalam skuad, Genesis Dogma SF semakin kuat. Tren positif dari match ke-2 masih bisa mereka pertahankan hingga akhir turnamen. Namun sayang, di match akhir mereka dilumat oleh SES Alfaink.

Lika-liku Grand Final mereka lewati dengan baik. Mereka berusaha mengamankan setiap poin yang bisa diraih baik dari segi placement maupun kill. Akhirnya, Genesis Dogma meraih hasil maksimal di posisi ke-1.

Genesis Dogma SF, GD SF, FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: ONE Esports

Genesis Dogma SF berhasil menjadi juara dengan total 72 poin mengungguli tim lainnya. Selain meraih gelar juara, mereka berhak melaju ke turnamen internasional Free Fire SEA Invitational. Berhasil menjadi juara, sekaligus memulai debut internasional.

Sungguh sebuah cerita dari anak-anak muda bertalenta, mampu mewujudkan mimpi bahwa tim komunitas mampu bersaing menjadi juara FFML Season 7. Berbekal tekad yang kuat, kemauan melawan arus akhirnya kerja keras terbayar.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : Garena sampaikan donasi pemain Free Fire senilai Rp100 juta ke Panti Sosial