EVOS Manay sepanjang kariernya dikenal sebagai mantan pemain yang kini bertransisi menjadi pelatih timnya, EVOS Divine. Namun, siapa yang bisa menduga ternyata EVOS Manay mengambil langkah besar membeli sebuah tim FFML.
Keberhasilannya membawa EVOS Divine menjadi tim yang mendominasi scene kompetitif Free Fire hingga kini membuat EVOS Manay tentu bergelimang kesuksesan. Tak hanya dari hasil kemenangan yang diraih bersama tim, sang juru latih memiliki pemasukan tambahan entah dari endorse atau mungkin kanal YouTube yang dikelola olehnya.
Menjadi pelatih tersukses, EVOS Manay bisa meraup pendapatan dengan nilai fantastis. Dengan pemasukan tersebut tentu EVOS Manay telah dengan cermat memilih ke mana ia akan mengalihkan sebagian pemasukannya melalui investasi.
Membeli sebuah tim esports, misalnya? Siapa yang tahu. Berinvestasi di scene kompetitif lewat memiliki sebuah tim esports tengah menjadi tren. Dan tampaknya, hal itu membuat EVOS Manay saat ini resmi menjadi pemilik (owner/board) tim di FFML.
Terungkap! EVOS Manay saat ini menjadi pemilik tim GARSY Aphrodite
Sebelum terungkap bahwa EVOS Manay telah membeli sebuah tim di FFML, sang juru latih dikenal sudah memiliki klub binaan miliknya, yakni INDOSTARS atau IDS. Manay bekerja dengan beberapa pemain muda berbakat yang ia orbitkan dari sana.
Sebagai contoh, EVOS Luna misalnya adalah pemain-pemain ladies berbakat yang ia bina di INDOSTARS dengan nama HARVY. Pemain lainnya misalnya Razz, salah satu pilar GARSY Aphrodite yang dulu menjadi bagian dari EVOS Immortal.
Dan masih banyak nama-nama lainnya yang ia orbitkan dari klub tersebut. Kebenaran terkait EVOS Manay membeli tim FFML diungkap oleh Bang Fayad, pelatih GARSY kepada caster Free Fire Adji Sven melalui kanal YouTube.
“Resmi. GARSY sudah dibeli oleh Manay,” ucap Bang Fayad.
- Ambisi besar MORPH Team: Dari Indonesia untuk dunia!
- Tatap FFSI 2023, Bang Fayad serukan kolaborasi antar tim Free Fire Indonesia
Bang Fayad menambahkan, awalnya ia berfokus sebagai ‘Super Coach’ Akademi GarudaKu. Namun, Manay meminta ia kembali ke scene. Menurut Fayad, ia tertarik untuk kembali ke scene karena dorongan untuk memajukan scene kompetitif.
“Saya melihat bahwa Free Fire membutuhkan usaha dari kita semua, saya meminta izin (ke kantor) untuk kembali ke scene. Lalu saya diajak Manay, dan kemudian saya bergabung,” tambah dia.
Bang Fayad mengetahui resiko keputusan yang ia ambil dengan kembali ke scene. Ketika hal buruk terjadi, kredibilitas kariernya menjadi pertaruhan. Akan tetapi, berbekal ilmu dari Akademi GarudaKu ia tetap yakin.
“Karier saya sebagai super coach saat ini dipertaruhkan. Jika tim yang saya bina berantakan tentu kredibilitas saya menjadi kacau nantinya. Saya belajar banyak dari Akademi GarudaKu, saya lebih percaya diri dengan upgrading yang luar biasa,”
“Saya menjadi cukup percaya diri saat ini memimpin sebuah tim,” pungkas Fayad.
Fenomena EVOS Manay sama seperti Nobru
Menilik fakta menarik jika EVOS Manay saat ini memegang status sebagai pemilik GARSY Aphrodite, kita mungkin melihat jika hal serupa terjadi pada bintang Free Fire dunia, Bruno “Nobru” Goes asal Brazil.
Mantan bintang Corinthians FC lalu memutuskan untuk membentuk tim FLUXO bersama dengan rekan bisnisnya, Lucio dos “Cerol” Santos. Walau memegang jabatan sebagai pemilik, Nobru sempat menjadi pemain aktif.
Dengan terkuaknya hal ini, belum diketahui seperti apa nantinya perjalanan karier Manay. Menjadi pelatih EVOS saat ini, menjadi pemilik sebuah tim di masa depan. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan di FFML berikutnya.
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA : Daftar tim peserta FFSI 2023 dan roster dari seluruh regional