EVOS Divine resmi sepekan sudah melepas gelar juara FFML mereka ke tangan SES Alfaink pada Minggu, (25/9). Walau memang mereka juara bertahan, akan tetapi konsistensi performa SES patut diacungi jempol.
Runtuhnya dinasti juara EVOS menjadi sebuah titik terang yang baru bagi semua tim FFML Divisi 1 atau bahkan tim lainnya mengingat tim Macan Putih juga punya kelemahan. Iklim persaingan di antara para tim semua sama kuat, tidak ada yang mendominasi.
- Pecahkan sejarah, SES Alfaink respek kepada semua tim FFML S6 Divisi 1
- Taklukkan batas, SES Alfaink rengkuh gelar juara FFML Season 6 Divisi 1
Di luar daripada kemampuan individual semua personel SES Alfaink, ternyata ada satu kiat atau resep di balik usaha besar mereka meraih gelar juara FFML S6 Divisi 1 dari EVOS Divine. Hal tersebut disampaikan oleh Irgi “Geday” Ramdani.
Lantas, apa saja kiat sukses atau resep ampuh SES Alfaink sehingga mereka berhasil menjadi juara FFML musim ini?
Tumbangkan EVOS Divine, Geday akui timnya meniru gaya main tim juara dunia FFWS
Di balik performa yang begitu ciamik, ternyata SES Alfaink memiliki sebuah kiat khusus menjalani FFML S6 Divisi 1 kemarin. Hal tersebut disampaikan oleh sang bintang muda, Irgi “Geday” Ramdani. Menurutnya, SES Alfaink mengadaptasi pola permainan dari mantan juara dunia FFWS yakni tim EVOS Phoenix asal Thailand.
“Dari EVOS (Phoenix) Thailand sih, itu tim yang kami tiru. Saya kombinasikan cara permainan mereka, pergerakan mereka, dengan META yang berlaku di Indonesia. Seperti itu pola (strategi tim) kemarin kemarin,” ucapnya dilansir RevivaL.
EVOS Phoenix adalah tim yang saat ini mendominasi scene kompetitif Free Fire di Thailand. Mereka juga adalah mantan juara dunia pada FFWS 2021, Sentosa. Ternyata SES Alfaink bisa menjadi juara karena juga meniru pola permainan dari tim kelas juara.
Selain itu, Geday juga memberikan kritik terhadap performa EVOS Divine di musim ini. Menurutnya, EVOS Divine perlu menjaga konsistensi dengan baik seperti yang dilakukan oleh timnya.
“Mungkin mereka kurang konsisten saja, soalnya di liga itu mereka seperti ‘membuang-buang’ match gitu, kalau kami sedari awal memang bertekad untuk tidak membuang-buang match nanti akan sulit mengejar ketertinggalan,”
“Soalnya kalau mengejar-ngejar seperti itu akan membuat capek pikiran segala macam. Daripada nanti jadi depresi, lebih baik tampil konsisten saja,” pungkasnya.
Pernyataan kedua Geday selaras dengan wejangan yang diberikan oleh sang pelatih, Salman “Manted” Alfa Risiy di mana ia selalu mengingatkan anak asuhnya untuk tampil baik dan dominan dalam semua kesempatan.
Menjadi juara FFML S6 Divisi 1 membuat SES Alfaink mendapatkan trofi dan uang tunai serta tiket ke FFWS 2022 Bangkok, Thailand. EVOS Divine di lain sisi harus kembali berjuang di FFIM 2022 Fall demi kesempatan menyusul Geday cs nantinya.
BACA JUGA : Jars tinggalkan RRQ Kazu, inactive atau dijual?