Selama empat tahun terakhir, organisasi asal Malaysia Geek Fam berstatus sebagai salah satu tim Dota Asia Tenggara yang paling sukses. Sejak dibentuk pada November 2016, tim ini dihuni oleh sederet bakat luar biasa seperti Marc Polo Luis “Raven” Fausto, Carlo “Kuku” Palad, dan Cheng “NothingToSay” Jin Xiang.
Tetapi pada 20 September tahun lalu, Geek Fam melepas seluruh roster dengan menjelaskan jika pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan pada tim dan mereka tidak dapat melanjutkan seiring dengan ditundanya TI10 dan Dota Pro Circuit.
Tetapi tidak seperti kebanyakan tim yang meninggalkan scene pro begitu saja, halaman Dota 2 Geek Fam selalu memberikan kabar secara reguler.
Salah satu alasan mengapa Geek Fam begitu dekat dan selalu memberi dukungan kepada para mantan pemain mereka adalah sang founder Keant Lim begitu memegang teguh filisofi kekeluargaan.
“Ada tagline yang kami gunakan, Once a geek always a fam,” tutur Keat kepada ONE Esports. “Filosofi dasar kami adalah game dimainkan oleh geek dan bisa menghubungkan orang-orang. Mereka yang tidak berbicara bahasa yang sama, mereka yang berasal dari latar belakang yang berbeda, tidak peduli kaya atau miskin, tidak peduli beragama sama atau tidak, kita semua terhubung melalui gairah yang sama yaitu game. Itulah kepercayaan dasar kami, itulah alasan mengapa Geek dan Fam. Jika Anda geek, maka Anda adalah bagian dari keluarga.”
Faktanya, Keat punya ikatan erat dengan para mantan pemainnya dan secara reguler masih menjalin komunikasi termasuk memberikan saran.
“Kami punya grup WhatsApp. Kami cukup sering berbincang di sana” ungkap Keat. “Terutama di hari-hari pertandingan, kami saling membantu satu sama lain untuk tetap relaks. Kami saling mengirimkan pesan. Terkadang mereka yang memulai pembicaraan dan membahas masalah yang sedang dihadapi dan jika saya bisa membantu, maka saya akan membantunya. Terkadang kami juga mengulas draft. Kami membahas draft yang sedang digunakan, atau semisalnya mereka punya keraguan tentang draft namun punya kesulitan berbicara pada sang drafter, maka mereka akan berbicara pada saya untuk menjadi perantara.”
Hanya dalam tempo dua bulan, 12 mantan anggota Geek Fam akan bermain di The International 10. Tentu saja Keat bangga terhadap mereka, terutama pada tiga pemain yaitu JT, Oli dan ChYuan.
“Bukan hanya karena mereka adalah favorit saya,” jelas Keat. “Tetapi kebanyakan mereka berkembang di sini. Bagi ketiga pemain ini, saya punya peran penting dalam perkembangannya. Saya sangat dekat dengan Kuku dan saya sangat menyukainya tetapi saya tidak bisa mengatakan punya pengaruh besar terhadap perkembangannya. Ketika itu dia sudah di atas.”
“Sementara dengan ketiga pemain ini saya sadar betul, jika kami tidak bertemu, jika Geek Fam tidak ada, maka kesempatan mereka tampil di The International tahun ini mungkin akan sangat rendah,” lanjutnya. “Mereka sendiri mengatakan itu pada saya. Setelah bermain baik di Singapore Major, mereka kembali ke Malaysia dan kami menggelar makan siang bersama. Dahulu kami menerima meskipun mereka berstatus pemain yang tidak terkenal dan tanpa pengalaman. Jadi sungguh menyenangkan ketika mengetahui saya punya dampak positif dan berhasil mengangkat karier mereka ke tingkatan yang lebih baik.
Kisah awal Geek Fam
Keat mengenang bagaimana awal perjuangan saat JT, Oli dan ChYuan pertama kali bergabung dengan tim, terkait dengan minimnya dana yang mereka miliki.
“Di masa lalu kami tidak punya banyak uang, dana kami begitu terbatas namun ini sebenarnya sebuah keuntungan. Situasi tersebut memaksa kami mencari cara untuk lebih akurat dan memaksimalkan segalanya demi meraih kemenangan. Saya pikir banyak tim memilih pemain berdasar pengalaman atau pencapaian. Ini biasaya terkait dengan kemampuan pemain, tetapi bagi saya hal tersebut bukan faktor mutlak.”
Untuk mendatangkan bakat istimewa ke Geek Fam dengan dana terbatas, Keat harus cakap dalam urusan pencarian bakat.
“Ketika saya melihat pemain baru, yang pertama saya lihat adalah semangat. Semangat sangat penting. Keinginan untuk menang bukan perkara mudah untuk diajarkan, karena hal tersebut akan membantu para pemain menghadapi permasalahan ego. Jadi semangat untuk menang adalah syarat utama.”
Kita bisa pastikan Keat bakal menyaksikan dengan seksama The International pada 7 Oktober mendatang. Beberapa di antara para bintang tersebut pastinya bakal ada yang menghubunginya untuk mendapatkan saran, atau dorongan dari sang mantan bos.
Kami bertanya, apa jawaban Keat nantinya:
“Bagi kebanyakan kalian, ini adalah International yang pertama, kalian mungkin akan gugup tetapi tenang saja dan bermainlah. Saya pikir kalian sudah menjadi bagian dari kelompok pemain Dota terbaik, jadi siapa yang peduli soal nama atau reputasi? Kalian telah menyandang status sebagai yang terbaik. Untuk kalian semua, saya harapkan yang terbaik.”
BACA JUGA: Guide build Templar Assassin versi Sumail: Items, Skill, dan Talent