Team Secret larut dalam haru bahagia setelah menampilkan performa terbaiknya untuk berjaya di Dota 2 Major.

Tak terkalahkan di upper bracket, Team Secret menanti Team Liquid, yang harus melawan sejumlah tim veteran sekaligus membalas kekalahan di upper braket dari skuat Amerita Utara, Evil Geniuses, untuk mengamankan tempat di grand finals.

Liqud memulai laga pertama best-of-five dengan koordinasi yang luar biasa, dengan Amer “Miracle” Al-Barkawi memakai Morphling sebagai ujung tombak skuat mereka. Jelang akhir, Miracle mampu mengempaskan sejumlah hero dari pihak musuh di markas Dire, mencetak “Quadruple Rampage” sebelum Secret tersungkur di game kesatu.

Sayangnya, hanya sampai disitu panggung Liquid. Di tiga laga berikutnya, mereka bak kehabisan bensin. Ketahanan Secret sulit dirobohkan seiring dengan mereka memenangkan team fights dengan hanya sedikit marjin setelah Arc Warden-nya Yek “Midone” Nai Zhengdi pada titik ini selamat dari team fight dengan 100 poin kesehatan yang tersisa.

Menghadapi defisit 38.000 emas, Liquid tidak menemukan cara untuk bangkit di pertandingan, dan kecolongan di laga kedua.

Di dua laga berikutnya menunjukkan kapten Secret Clement “Puppey” Ivanov menguasai draft. Kedua tim sebetulnya dikenal karena proses metodis mereka ketika mengendalikan draft, namun Puppey menyusun Doombringer untuk offlaner Ludwig “Zai” Wahlberg dan memakainya untuk efek yang fantastis, menjadikan Morphling-nya Miracle jadi tak berguna dalam clutch fights.

Dengan satu pertandingan lagi untuk memenangkan kembali Dota 2 Major, Secret bermain mulus, menekan segala upaya yang dilakukan Liquid.

Di menit ke-28, Secret mengamankan kemenangan dengan serangkaian “Black Hole” dicuri oleh Rubick yang dimainkan oleh Yazied “Yapzor” Jaradat.

Team Secret menuntaskan MDL Disneyland Paris Major dengan hadiah uang US$350 ribu dan poin DPC 4.950, membuat mereka berada di puncak tabel DPC. Ada pun Team Liquid meraih US$170 ribu dan merengkuh 3.000 poin DPC.