Hadirnya Battle Pass Dota 2 2022 seharusnya menjadi tanda awal perayaan turnamen esports terbesar tahun ini, The International 11 (TI11). Namun faktanya itu tidak terasa demikian.
Hanya tersisa waktu dua bulan sebelum The International 11 dimulai, namun hype pada Battle Pass kali ini tidak begitu besar.
Para penggemar Dota 2 menilai Battle Pass terbaru sangat mengecewakan, mereka beranggapan jika Battle Pass ini masih dalam tahap pengerjaan dan belum layak diluncurkan. Lebih dari itu, kurangnya hadiah dan harga yang lebih tinggi membuat keadaan semakin memburuk.
Apa yang kurang dari Battle Pass Dota 2 2022?
Dibandingkan dengan Battle Pass TI terakhir di tahun 2020, edisi kali ini menawarkan set Arcana yang lebih sedikit, tidak ada Terrain, dan juga tidak ada Immortal chest III.
Plus, harga level Battle Pass dibanderol lebih mahal dan dibutuhkan lebih banyak level untuk memenangkan hadiah.
Tak berhenti sampai di situ, Valve menghapus dua jalan yang biasa dimanfaatkan pemain untuk mendapat level gratis. Yakni sistem Wagering dan sistem Portal yang memberikan level secara acak.
Bahkan untuk paus besar, tidak memiliki Baby Roshan fisik untuk pemilik Battle Pass yang mencapai level 2.000 akan menjadi pukulan bagi kolektor.
Streamer Dota 2 Wehsing “SingSing” Yuen bahkan menyebutnya “beta Battle Pass,” dan memilih untuk tidak membeli.
- Rekap Gamer’s Paradise Episode 9: Siapa hero Dota 2 terbaik untuk panen MMR?
- Lolos ke TI11, BOOM Esports bisa bawa pulang ratusan miliar!
Apa dampaknya pada The International 2022?
Battle Pass yang mengecewakan tentu berdampak langsung pada The International 2022, karena 25% dari hasil penjualannya akan masuk ke dalam total hadiah turnamen tersebut.
Hilangnya Immortal Treasure III dari daftar hadiah Battle Pass menjadi salah satu faktor terbesar mengapa TI tahun ini tak akan semegah pendahulunya.
Immortal Treasure merupakan salah satu item yang paling diburu para pemain dan bisa didapatkan dengan menaikan level Battle Pass. Menimbang berkurangnya jumlah Treasure dan bertambahnya harga level, tak mengherankan jika gairah pemain untuk menguras dompet tidak seberingas tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, durasi kontribusi pendapatan Battle Pass pada total hadiah juga berpengaruh besar. Saat ini Valve mengusung konsep berbeda di mana Battle Pass akan terus berlangsung meski TI sudah selesai, itu ditujukan agar pemain tetap bisa mendapatkan sesuatu yang menarik meski perhelatan TI selsesai.
Memang terdengar logis, tapi ada konsekuensi besar di balik hal itu. Terhitung dari waktu awal peluncuran hingga The International 2022 selesai, Battle Pass tahun ini hanya berkontribusi pada total hadiah turanamen selama 59 hari. Itu jauh lebih singkat dari TI sebelumnya. Sebagai perbandingan, Battle Pass TI10 berjalan selama 139 hari, sedangkan Battle Pass TI8 dan TI9 berlangsung selama 110 hari.
Pertanda besar juga sudah mulai bermunculan, salah satunya daya peningkatan total hadiah TI yang kini tidak sebesar dulu. Sejak tahun 2018, hanya dibutuhkan waktu kurang dari empat hari untuk menembus US$10 juta. Sedangkan Battle Pass tahun ini membutuhkan waktu sembilan hari untuk menembus angka yang sama.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian setuju jika The International 2022 tidak akan semegah yang diperkirakan?
Ikuti kanal resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook dan TikTok untuk mendapatkan berita, panduan, dan highlight Dota 2 lainnya.
BACA JUGA: Lima hero support Dota 2 untuk pemula