Sebuah langkah spektakuler baru-baru ini dilakukan G2 Esports dalam menambah amunisi divisi Counter-Strike: Global Offensive (CS: GO) mereka setelah mendatangkan Ilya “m0NESY” Osipov dari Natus Vincere (Na’Vi).
Tak hanya karena menjadi pemain baru G2, tetapi m0NESY merupakan player AWP yang baru berusia 16 tahun yang menurut Dexerto didatangkan G2 Esports dari Na’Vi dengan nilai transfer mencapai US$600.000 alias Rp8,6 miliar!
m0NESY telah merencanakan semuanya sejak usia dini. Pada Februari 2020, ia muncul dengan kepercayaan diri tinggi di depan kamera, dan memetakan masa depannya dalam wawancara pertamanya dengan Na’Vi.
“Ketika saya berusia 16 tahun, saya berencana untuk menjadi bagian dari tim yang bagus,” ucap m0NESY.
m0NESY gabung G2 Esports setelah 2 tahun di program akademi Na’Vi
Saat berusia 14 tahun, ia baru saja menginjakkan kakinya di level semi-pro. Namun kini, ia telah dianggap sebagai salah satu prodigy AWP terbaik, hingga G2 Esports mau mengeluarkan uang sebesar itu untuk mendapatkan jasanya.
Jumlah ini sangat besar untuk siapapun pemain di scene esports manapun, apalagi untuk seorang remaja yang sedang mencari jalannya atau jati diri. Namun, G2 Esports tidak ingin mengulangi kesalahan mereka di masa lalu dan tidak ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk mendatangkan pemain paling memiliki prospek untuk membawa tim ke level berikutnya.
Kebangkitan m0NESY ini sebenarnya tidak mengejutkan bagi siapa pun yang berada di sekitarnya, terutama Amiran “aMi” Rehviashvili yang membawa wonderkid Rusia ini ke Na’Vi.
Pada saat itu, m0NESY memiliki performa yang mengesankan di 3800 FACEIT. Ia memiliki statistik yang menunjukkan tingkat keterampilan yang besar dan telah bersaing di level yang cukup tinggi di wilayah CIS, tetapi masih hijau dan belum memiliki pembuktian di level tertinggi.
“Secara mekanis, dia bagus di levelnya. Namun dia tidak tahu cara bermain CS yang benar,” kata aMi kepada Dexerto. “Namun, saya melihat potensi besar di dalam dirinya, sama seperti b1t. Dia penembak yang hebat, tetapi tidak tahu cara melakukannya dengan benar.”
“Kami memutuskan untuk mengontraknya, dan saya tahu bahwa jika dia melakukan segalanya dengan benar dan jika dia mau mendengarkan (masukan), dia akan menjadi pemain hebat,” tutur aMi.
Kemunculan m0NESY ke panggung global CS: GO
Dipromosikan ke formasi utama Na’Vi Junior pada Maret 2021, m0NESY dengan cepat mulai mengobrak-abrik scene level kedua CS: GO di Eropa. Namun karena kurangnya pengalaman membuat mereka gagal melangkah jauh di turnamen internasional.
Masuk ke WePlay Academy League yang dibuat pada Juli 2021 dengan bermitra bersama beberapa organisasi esports terbesar di dunia, proyek ini telah terbukti mampu menjadi batu loncatan bagi pemain muda berbakat yang ingin mencapai level terbesar.
Di WePlay Academy League, m0NESY menjadi salah satu bintang, dengan rata-rata peringkat HLTV 1,64, meskipun Na’Vi Junior finis di posisi kelima dan gagal mendapat tempat di fase puncak.
Setelah membawa veteran Egor “flamie” Vasilyev, tim ini berhasil membuat peningkatan besar dan mencapai final di Academy League Season 2, di mana m0NESY lagi-lagi berada di daftar teratas pemain terbaik (1,37 peringkat HLTV di musim reguler dan 1,30 di final).
Namun dengan jalan menuju tim utama Na’Vi yang sangat sulit bagi m0NESY, terlebih tim pun kini tengah berada di performa terbaik dengan selalu menjuarai semua turnamen yang diikuti sepanjang 2021, hal ini membuat dirinya memilih bergabung dengan G2 Esports.
Bahkan, langkah m0NESY untuk mencari peluang di tim lain ini merupakan saran yang diutarakan oleh salah satu player terbaik tim utama Na’VI saat ini, Aleksandr ‘s1mple’ Kostyliev.
Menarik untuk dinantikan seperti apa performa m0NESY di scene tertinggi CS: GO bersama G2 Esports pada 2022. Apakah harga tinggi yang dikeluarkan G2 untuk mendapatkan player muda ini memang layak atau masih membutuhkan lebih banyak proses lagi agar sang player bisa memenuhi ekspektasi organisasi.
BACA JUGA: Neon bakal jadi saingan Jett sebagai agent Valorant tercepat